Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Intervensi Masalah dengan China, Australia Geram pada AS

Intervensi Masalah dengan China, Australia Geram pada AS Kredit Foto: AP Photo

Pangkalan pengisian bahan bakar di Darwin

Perundingan AUSMIN juga membahas rencana untuk membangun pangkalan pengisian bahan bakar untuk militer yang didanai AS di Kota Darwin. Pangkalan ini untuk memastikan mesin perang Amerika tidak akan terganggu dari segi pasokan bahan bakar.

Saat ini, Australia menyimpan cadangan bahan bakarnya di AS karena lebih murah, tapi Pemerintah Federal Australia telah berjanji membangun cadangan domestiknya sendiri.

Baca Juga: Australia Tolak Mentah-Mentah Klaim China atas Laut China Selatan

Menhan Linda Reynolds mengatakan pandemi COVID-19 mendorong perlunya Australia dan Amerika Serikat bekerjasama lebih erat lagi dibanding sebelumnya.

"Hari ini, kami sama-sama mengalami perubahan besar dalam kerangka geopolitik yang menopang keamanan dan kemakmuran kami," katanya.

Pertemuan AUSMIN merupakan kunjungan internasional pertama yang dilakukan oleh pejabat setingkat menteri di Australia sejak pandemi berlangsung.

Kedua menteri ini akan menjalani karantina selama 14 hari setelah mereka kembali ke Australia.

Tanggapan dari China

Sementara itu, juru bicara Kemenlu China, Wang Wenbin dalam keterangan pers di Beijing pada hari Selasa (28/7/2020) menyatakan, belum lama ini Amerika Serikat mengirim dua kapal induk ke kawasan ini sembari meminta sekutunya untuk bergabung dan mengirimkan kapal-kapal perang demi "membuat kegaduhan di Laut China Selatan.

"Tindakan ini merupakan berita buruk bagi perdamaian dan stabilitas regional dan tidak sejalan dengan kepentingan negara-negara di kawasan ini," katanya.

"AS tidak menjadi salah satu pihak dalam permasalahan Laut China Selatan dan juga bukan penandatangan UNCLOS. Namun, mereka bersikeras mengangkat isu ini dengan cara melanggar komitmennya sendiri untuk tidak mengambil posisi terkait Laut China Selatan," kata Wang.

Menurutnya, tindakan Amerika Serikat bertujuan untuk memicu pertikaian antara China dan negara-negara ASEAN, sehingga Amerika Serikat akan memiliki kartu untuk dimainkan dalam mengendalikan China.

"Kami harus menyampaikan ke Pompeo (Menlu AS) bahwa Laut China Selatan itu bukanlah Hawaii," katanya.

"Negara-negara di kawasan ini dan semua orang yang cinta damai tidak akan diam bila sejumlah politisi Amerika Serikat berusaha mengeruhkan situasi," tambah jubir Kemenlu China.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: