Presiden Jokowi percaya perekonomian Indonesia mampu pulih lebih cepat setelah babak belur dihajar wabah corona. Berharap belanja pemerintah bisa jadi daya ungkit untuk melakukan hal ini.
Sekadar info, berapa lembaga keuangan global memprediksi pemulihan ekonomi Indonesia pasca-pandemi Covid-19 jadi yang tercepat setelah China. Meski happy dengan ramalan tersebut, Jokowi meminta jajaran menterinya tetap fokus dan waspada dengan proses pemulihan ekonomi Indonesia.
"Kita harus tetap waspada karena situasi ekonomi global saat ini berkembang sangat dinamis dan penuh dengan ketidakpastian. Sehingga berbagai prediksi bisa meleset kapan saja. Kalau proyeksi ekonomi kita pulih tercepat setelah China, patut kita syukuri," kata Jokowi.
Baca Juga: Yakin Ekonomi RI Cepat Pulih Kayak China? Jangan Mimpi
Presiden menyebut belanja pemerintah menjadi instrumen yang dapat dijadikan daya ungkit untuk memulih kan ekonomi di saat krisis seperti saat ini. Ia menyebut, sektor swasta dan UMKM dapat dipulihkan kembali dengan stimulus. "Mesin penggerak ekonomi ini harus diungkit dari APBN kita yang terarah dan tepat sasaran," ujarnya.
Jokowi juga minta jajarannya menyiapkan antisipasi terhadap risiko terjadinya gelombang kedua atau second wave wabah corona, dan masih berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global di 2021.
"Beberapa lembaga keuangan dunia juga selalu merevisi prediksi-prediksi atas pertumbuhan ekonomi global di 2020 maupun perkiraan di 2021. Artinya, sekali lagi kita masih harus waspada dengan kondisi penuh dengan ketidakpastian," tegas Jokowi.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyakini bahwa ekonomi Indonesia akan kembali pulih pada semester II tahun ini. Menurut dia, program pemulihan ekonomi yang sedang masif dijalankan pemerintah akan mulai menunjukkan hasilnya pada periode tersebut.
"Untuk pemulihan di kuartal ketiga dan keempat belanja pemerintah secara besar-besaran akan didorong sehingga permintaan dalam negeri akan meningkat dan dunia usaha dan investasi. Sehingga diharapkan ekonomi akan mulai pulih di semester kedua tahun 2020," kata Airlangga.
Seperti diketahui, melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pemerintah sedang kerja keras guna memulihkan ekonomi. Berbagai program strategis juga dilakukan untuk membuka perekonomian secara bertahap dengan adaptasi kebiasaan baru dan kemudian melakukan riset ekonomi untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi.
Dia juga menuturkan, dalam rangka program pemulihan ekonomi pemerintah telah menyediakan dana sebesar Rp 695,2 triliun yang diharapkan dapat kembali menggairahkan perekonomian yang lesu akibat pandemi.
"Implementasi dari program pemulihan ekonomi dilakukan dengan menggandeng per bankan, penjaminan kredit modal kerja dan modal negara serta investasi pemerintah dan dukungan biaya yang lain," ucapnya.
Sebelumnya, tiga lembaga keuangan global yaitu Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memprediksi perekonomian dunia akan mulai tumbuh positif pada 2021. IMF memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh 5,4 persen. Sementara Bank Dunia 4,2 persen, dan OECD meramal ekonomi dunia hanya tumbuh 2,8-5,2 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: