Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sadisnya Covid-19 Bikin Listrik Industri & Bisnis di Jatim -3,26%

Sadisnya Covid-19 Bikin Listrik Industri & Bisnis di Jatim -3,26% Petugas memeriksa meteran listrik di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta, Senin (4/5/2020). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan bahwa subsidi listrik hanya diberikan kepada masyarakat golongan rumah tangga miskin dan rentan miskin yaitu pelanggan listrik 450 VA dan 900 VA yang tidak mampu, adapun pelanggan 900 VA yang mampu dan pelanggan 1.300 VA tidak mendapat stimulus listrik. | Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Nyoman S Astawa menyampaikan, wabah Covid-19 telah menurunkan penggunaan kWh listrik di wilayah setempat, khususnya untuk golongan industri dan bisnis.

"Pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan pertumbuhan kWh golongan industri hingga -3,26% secara kumulatif, begitupun pada golongan bisnis turun hingga -3,83%," ujar Nyoman dalam keterangan tertulis, Jumat (7/8/2020).

Nyoman menilai, akibat turunnya penggunaan itu, tren beban puncak tertinggi di Jawa Timur mengalami penurunan drop hingga -6,0% pada April 2020, -6,9% Mei 2020, serta -1,7 persen pada Juni 2020.

Baca Juga: Waskita Karya Kantongi Kontrak Baru Senilai Rp8,13 Triliun

Baca Juga: Erick Thohir: 40 Juta Vaksin Covid-19 Siap Disuntikan Tahun Depan

"Pada Juni 2020 terdapat kenaikan dibanding April dan Mei karena berada pada periode transisi menuju normal baru, dan aktivitas perekonomian di Jatim mulai bergerak," ucap Nyoman.

Nyoman mengakui, secara umum PLN UID Jatim siap mendukung dan memfasilitasi pengembangan industri di Jatim dalam menyambut normal baru.

"Peran serta dan keterlibatan semua pihak untuk aktif mendorong kemajuan industri di Jawa Timur akan sangat berarti saat ini, dan kami juga sedang membuat kebijakan normal baru bagi industri besar di Jawa Timur untuk meningkatkan produktivitas dan operasionalnya," tutur Nyoman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: