Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

STAN Ditutup karena Terpapar Radikalisme, Apa Benar?

STAN Ditutup karena Terpapar Radikalisme, Apa Benar? Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay

Keempat, STAN sedang menyiapkan infrastruktur baru yang ramah lingkungan dengan adaptasi era new normal. Kelima, STAN tengah melakukan penyesuaian terhadap penempatan lulusan di kementrian/lembaga maupun pemda.

Tidak ditemukan pembahasan mengenai isu radikalisme yang menyebabkan STAN ditutup.

Dilansir dari finance.detik.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meniadakan rekrutmen PKN STAN tahun ini demi memutus rantai penyebaran virus corona yang saat ini melanda Indonesia.

Peniadaan rekrutmen PKN STAN juga sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 77 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan 2020-2024.

"Kebetulan tahun ini kita dihadapkan pada Covid dan rekrutmen STAN yang biasanya melamar itu bisa mencapai lebih dari 150.000, tidak mungkin dilakukan testing yang akan menimbulkan risiko penularan yang sangat besar. Apalagi untuk rekrutmen STAN kita juga membutuhkan tes fisik dan untuk tahun ini karena Covid tidak memungkinkan terjadinya," kata Sri Mulyani di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (15/7/2020).

Simpulan

Bukan karena isu radikalisme. STAN tidak membuka pendaftaran untuk mahasiswa baru karena sulitnya seleksi di tengah pandemi Covid-19. Selain itu STAN tengah melakukan desain ulang sistem pendidikan dan kurikulum yang baru.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: