Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pak Mahfud, Beneran Gegara Covid Orang Miskin Tambah Banyak?

Pak Mahfud, Beneran Gegara Covid Orang Miskin Tambah Banyak? Kredit Foto: Antara/Rosa Panggabean
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut sejak Indonesia merdeka di Tahun 1945 angka kemiskinan semakin menurun. Lantas dia pun mengkomparasikan kemiskinan yang ada di tiap periode kepemimpinan.

Baca Juga: Mahfud MD Klaim Bung Karno Itu Santri, Shalatnya 5 Waktu

Baca Juga: Mahfud Jelaskan Kaitan TNI dan Penanganan Terorisme

Dia mengatakan, saat zaman kolonial, hampir semua masyarakat Indonesia berada di garis kemiskinan. Sedangkan, ketika zaman Orde Baru (Orba) di Tahun 1966, angka kemiskinan mencapai angka 56 persen.

"Karena Indonesia merdeka, jumlah orang miskin terus menerus turun. Di zaman kolonial hampir semuanya miskin, awal Orba (1966) 56 persen miskin," kata Mahfud dalam akun twitter pribadinya @mohmahfudmd, Selasa (18/8/2020).

Secara perlahan, dia menuturkan, angka kemiskinan itu terus menerus turun. Saat masa awal reformasi 1998, angka kemiskinan tercatat sebesar 18 persen. Namun, saat pandemi Covid-19, tingkat kemiskinan kembali naik.

"Akhir pemerintahan SBY (2014) 12 persen miskin, akhir periode I JKW 2019 9 persen miskin. Musim Covid-19 (2020) naik jadi 9,7 persen," tuturnya.

Dia membenarkan di Indonesia orang miskin, korup dan ketidakadilan masih tergolong banyak. Menurutnya, selain jumlah orang miskin yang turun, ada konsistensi yang mengarah ke hal baik lain dari tiap waktunya, yakni jumlah masyarakat yang bersekolah kian banyak.

"Benar di Indonesia masih banyak orang miskin, masih banyak korupsi, masih banyak ketidakadilan. Tapi ada konsistensi kemajuan dari waktu ke waktu. Bukan hanya jumlah orang miskin yang konsisten turun tapi jumlah orang yang bisa bersekolah juga naik," tuturnya.

Dia pun mengajak agar masyarakat Indonesia menjaga dan merawat kemerdekaan yang telah diraih. Menurutnya, dengan adanya kemerdekaan, maka masyarakar dibebaakan untuk bermimpi dan meraihnya, tidak seperti zaman penjajahan dulu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: