Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebih Sehat dari Trump, Biden Akui Siap Pimpin AS Dua Periode

Lebih Sehat dari Trump, Biden Akui Siap Pimpin AS Dua Periode Calon wakil presiden partai Demokrat Senator Kamala Harris mendengarkan paparan calon presiden partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden Joe Biden dalam acara kampanye, di kemunculan pertama bersama sejak Biden memutuskan Harris sebagai pasangan calon, di Sekolah Menengah Atas Alexis Dupont di Wilmington, Delaware Amerika Serikat, Rabu (12/8/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Washington -

Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden mengaku masih sehat dan siap menjadi pemimpin yang baik bagi Negeri Paman Sam.

Meski hitung-hitungan umur Biden sudah masuk kategori opa-opa, eks Wakil Presiden AS ini menyebut, kesehatan mental dan kebugaran tubuhnya jauh melebihi Donald Trump, sang incumbent.

Baca Juga: Karena Hal Ini, Obama Opimistis Biden Dapat Selamatkan AS

“Lihat saya, Pak Presiden. Lihat diri Anda. Bagaimana kondisi kita? Ayo, Anda tahu siapa yang paling sehat,” ujar Biden dalam wawancara bersama ABC seperti dikutip Bloomberg, kemarin.

Jika Biden terpilih di Pilpres 3 November nanti, dia akan diambil sumpah sebagai Presiden AS di usia 78 tahun. Ini akan membuatnya menjadi Presiden AS tertua.

Sebelumnya, posisi ini dipegang Ronald Reagan yang menyelesaikan masa tugasnya di usia 77. Sementara Trump, yang kini berusia 74 tahun bisa saja mengantongi gelar Presiden AS tertua jika dia yang kembali menang dalam pilpres nanti.

Ditanya apakah yakin akan menang dalam Pemilu November, Biden pede menang. “Kita siap melawan dan menang. Kami akan memperbaiki Amerika yang tengah tertatih akibat pemerintahan yang serampangan ini,” tegas Biden.

Ditantang untuk memimpin dua periode, Biden dengan lantang menyebut dia siap. “Jelas siap,” jawabnya yakin.

Menyinggung masalah kesehatan jasmani dan rohani, Trump selalu mengejek rivalnya itu sebagai “orang linglung” dan “sudah pikun” dalam setiap kesempatan. “Dia (Biden) tidak bisa membuat dua kalimat dengan benar. Dia sudah linglung,” ejek Trump.

Namun Biden menegaskan, jika berhasil merebut kursi kepresidenan, dia bakal memupuk politisi muda yang berpotensi menjadi pemimpin Negeri Paman Sam itu untuk selanjutnya.

“Saya di sini bukan hanya ingin menjadi pemimpin. Tapi saya ingin melatih anak muda di Senat, Kongres dan di manapun untuk siap menjadi pemimpin AS selanjutnya. Kita butuh darah muda di sini,” ujar Biden dalam kampanye virtualnya awal Agustus lalu.

Sementara, elektabilitas Biden masih mengungguli kandidat petahana. Demikian menurut jajak pendapat terkini yang dilakukanNBC News/Wall Street Journal. Menurut survei, elektabilitas Biden di angka 50 persen, unggul 9 poin atas Trump dengan 41 persen.

Keunggulan ini menyusut dari bulan lalu dengan 11 poin. Di isu-isu tertentu seperti penanganan virus corona, imigrasi, layanan kesehatan, hubungan antar ras dan persatuan, Biden unggul hingga double digit.

Trump unggul dari Biden di isu ekonomi, yang masih menjadi isu utama menjelang pemilu. Elektabilitas Trump di isu ini naik dari bulan lalu, tetapi masih di antara rentang margin of error.

Dalam sembilan jajak pendapat terakhir, elektabilitas Biden stabil mengungguli Trump dengan jarak 6-11 poin.

“Jelas, Biden unggul. Jelas Trump memiliki banyak masalah,” kata Peter Hart, penyurvei dari Demokrat yang melakukan survei bersama Bill McInturff dari Republiken.

Meski demikian, Hart mengatakan survei ini bukan menjadi jaminan Biden bakal menang karena masih banyak pemilih yang pesimistis akan kemampuan Biden sebagai presiden.

Biden unggul di kalangan pemilih kulit hitam (88 persen: 8 persen), latin (57:31), pemilih muda 18-24 tahun (54:30), independen (49:25), pemilih kulit putih dengan pendidikan tinggi (58:35), perempuan (57:36) dan lansia (50:43).

Trump unggul di kalangan pemilih kulit putih (49:42), pria (47:43), dan kulit putih tanpa pendidikan tinggi (59:27). Survei dilakukan sebelum dan sesudah Biden mengumumkan Senator Kamala Harris sebagai calon wakilnya. Sebanyak 39 persen responden memiliki kesan positif terhadap Harris vs 35 persen kesan negatif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: