Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lagi Digembleng PDIP, Gibran Rupanya Suka Latihan Tinju

Lagi Digembleng PDIP, Gibran Rupanya Suka Latihan Tinju Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekolah untuk calon kepala daerah (cakada) PDIP memasuki hari keempat. Salah satu kegiatannya adalah olahraga bersama. Tepat pukul 06.00 WIB seluruh cakada sudah stand by di depan kamera zoom masing-masing.

Calon wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka, calon bupati Kediri Hanidhito Pramono, dan seluruh cakada hadir dalam olahraga daring itu.

Seluruh cakada antusias mengikuti olahraga pagi secara daring pada Senin (24/8/2020). Sebelum senam dimulai, pemanasan dipimpin artis Kirana Larasati. Senam lalu dipimpin instruktur Eva Dwiana, yang juga calon wali kota Bandar Lampung.

Baca Juga: Gibran Jarang Olahraga: Pagi sampai Malam Kan Blusukan Terus

"Mas Gibran latihan tinju juga?" tanya Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto kepada Cawalkot Solo Gibran Rakabuming Raka.

Gibran pun mengaku masih berlatih tinju meskipun sebulan terakhir bolong. "Iya Pak, saya sudah sebulan sudah enggak olahraga Pak," sahut Gibran.

Mendengar jawaban Gibran itu, Hasto mengingatkan Gibran tentang pentingnya menjaga kebugaran, minimal tiga kali seminggu. "Waduh harus rutin Mas. Saya paling tidak seminggu tiga kali," tutur Hasto.

Hasto memaparkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kemarin menanyakan apakah ada senam pagi di sekolah daring.

"Sekali-kali diadakan senam pagi karena itu bagus dan ini akan juga membangun suatu tradisi politik yang baik. Karena berpolitik itu harus diisi dengan pemikiran-pemikiran positif dan pasti datang yang positif. Dan pada akhirnya kita membangun kultur yang positif," ujar Hasto mengutip pesan Megawati.

Mega juga menceritakan bagaimana dia kecil oleh Bung Karno terus ditugaskan untuk juga melakukan olahraga. Bahkan dulu Pencak Silat itu oleh Bung Karno diusulkan untuk mengganti kasti dari Jepang. Kemudian juga latihan menari. Tampaknya sederhana, tapi di situ sebuah kontemplasi. Menurut Hasto, seorang pemimpin selayaknya sehat jiwanya dan sehat raganya.

"Kita harapkan teman-teman di sekolah partai ini meskipun waktunya terbatas kita bisa mengawali suatu tradisi yang baik," kata Hasto.

Senam pagi itu berlangsung selama satu jam. Hasto pun mempersilahkan para peserta untuk minum secukupnya sebelum memasuki sesi pertama hari keempat sekolah partai secara daring.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: