Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais menyoroti praktik dan kualitas pendidikan di Tanah Air. Amien juga mengkritik sejumlah kebijakan yang diambil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Kebijakan yang dikritik Amien Rais antara lain mengenai penghapusan Ujian Nasional (UN) hingga Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud yang sempat menuai polemik beberapa waktu lalu.
Melalui rekaman video yang di-posting di akun Instagram @amienraisofficial, Senin (24/8/2020), Amien menilai penghapusan ujian nasional, justru akan membuat sekolah menghasilkan siswa yang sama sekali tidak berprestasi.
Baca Juga: Sekjen PAN Sebut Amien Rais Mah Gak Perlu Dirayu-rayu
"Dengan menghapus ujian nasional, kebanyakan sekolah akan memproduksi banyak anak-anak atau siswa yang sama sekali tidak berprestasi. Anarkisme pendidikan pasti muncul karena masing-masing sekolah berkecenderungan kuat untuk meluluskan siswa-siswanya 100 persen," katanya.
Padahal, kata dia, Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) sudah mengingatkan, khusus Indoinesia agar memperbaiki kualitas pendidikan lewat nationality promulgated standards yang justru sudah dihilangkah oleh Mendikbud.
Amien juga menilai langkah Kemendikbud yang serampangan mengeluarkan program Organisasi Penggerak Kemendikbud. Dalam POP, itu calon penerima bantuan dibagi dalam tiga jenis, yaitu gajah, macan, dan kijang.
"Perhatikan cara menentukan kategori penerima bantuan seperti guru TK menerangkan kepada muridnya. Yang gajah dapat Rp20 miliar per tahun, yang macan Rp5 miliar per tahun, yang kijang Rp1 miliar per tahun," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: