Zulhas Tersandung Masalah Dugaan Penistaan Agama, Amien Rais Minta Tak Lagi Dirinya Dikaitkan dengan PAN: Saya Tak Sudi!
Ketua Dewan Syura Partai Ummat Amien Rais minta agar dirinya tak lagi dikaitkan dengan partai lamanya, Partai Amanat Nasional (PAN).
Hal ini Amien Rais sampaikan di tengah dugaan penistaan agama yang dilakukan Ketua Umum PAN yang juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Sebagaimana diketahui, ramai video Zulhas yang disebut lakukan pelecehan agama karena menyampaikan adanya pihak yang enggan mengucap amin di akhir Al Fatihah setelah salat dan mengangkat dua jari saat tahiyat karena cinta pada Prabowo.
“Jangan pernah kaitkan saya dengan partai lama saya. Saya TIDAK SUDI. Kini saya di Partai UMMAT! No. 24! Ingat ya! Sampaikan ke semua yang masih mengaitkan saya dengan partai lama itu. #amienrais #partaiummat RT sebanyak-banyaknya!” ungkap Amien di akun Twitter X Pribadinya, dikutip Jumat (22/12/23).
Sementara itu, Sekjen PAN Eddy Soeparno menegaskan yang disampaikan Zulhas adalah cerita tentang kondisi di masyarakat ia temui. Salah satu contohnya adalah ketika bacaan sholat diasosiasikan pada pasangan tertentu.
Dan ternyata hal yang sama juga disampaikan dalam sebuah video oleh ulama seperti Ust. Adi Hidayat dan Ust. Abdul Somad.
"Misalnya ketika ada yang melafadzkan Amiin nanti justru dirujuk atau diasosiasikan dengan salah satu capres. Karena itu akhirnya memilih untuk melafadzkan Amiin dalam hati. Rupanya gejala unik ini juga pernah diceritakan oleh dua ulama kondang seperti Ust. Adi Hidayat dan Ust. Abdul Somad sebelumnya" kata Eddy membelanya, Rabu (20/12).
Eddy menegaskan bahwa tidak ada niat dari Zulhas untuk menyampaikan humor yang dibuat-buat, apalagi melecehkan agama Islam.
Baca Juga: Bicara Utang Warisan Jokowi, Anies: Sesungguhnya Bukan Masalah...
"Pak Zulhas hanya menyampaikan cerita yang ia dengar dan temukan di masyarakat. Jadi bukan sesuatu yang mengada-ada apalagi melecehkan. Sama sekali tidak dan karenanya harus diluruskan, karena kami menduga telah dikemas dan diviralkan secara negatif oleh oknum-oknum tertentu" lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement