Siapa bilang pertanian bukanlah sektor yang menjanjikan untuk berbagai kalangan? Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan sektor pertanian sangat terbuka untuk semua usia.
"Semakin muda semakin kuat, semakin energik, semakin kritis, makin apik kerjanya. Anak milenial harus mau diajak melihat teman-temannya yang sukses. Online system, startup, digital system menjadi jawaban peluang bisnis pertanian," ujar SYL dalam keterangannya, Kamis (27/8/2020).
Menurutnya, pertanian dengan semangat baru juga harus diluncurkan. Seperti membangun perilaku baru pada anak muda untuk mendapatkan pendapatan yang jauh lebih baik dari bidang pertanian.
Baca Juga: Cetak Wirausawahan Muda, YESS-Kementan Susun Rencana Kerja
Baca Juga: Gonjang-ganjing Rugi, Pertamina Tuding Pemerintah Gak Bayar Utang
Menurut data Institut Pertanian Bogor (IPB), dalam kurun waktu 10 tahun Indonesia akan mengalami krisis petani karena hingga saat ini pertumbuhan angka petani milenial tidak banyak sehingga dibutuhkan adanya regenerasi petani.
"Untuk itu dirasa perlu pelopor pertanian yang diharapkan membuat jejaring usaha pertanian untuk menarik minat generasi milenial menekuni usaha di bidang pertanian. Selain sebagai penghela peningkatan produktivitas tenaga kerja pertanian serta produktivitas lahan dan komoditas," ungkap Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.
Petani milenial diharapkan dapat memberikan dukungan kepada industri pertanian dalam menyosialisakan secara luas kepada masyarakat pentingnya ketahanan pangan. Tak hanya itu, petani milenial pun dapat berlaku sebagai agent of change atau agen perubahan agar pertanian dapat bertahan di era globalisasi yang terus berkembang.
"Peran petani milenial dapat meningkatan adopsi inovasi melalui teknologi dari hulu hingga hilir dan meningkatkan produktivitas pertanian," tegas Dedi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti