Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono melontarkan kritik keras kepada Ekonom senior Faisal Basri, yang menurutnya pernyataan Faisal hanya mendegradasi pemerintah.
Dalam hal ini, Faisal Basri mengkritik pernyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartanto yang sebagai komandan ekonomi yang menyebut pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 yang minus belum tentu resesi.
Baca Juga: Arief Poyuono Skakmat Omongan Refly Harun Soal Makar
Baca Juga: Bisanya Takuti Rakyat, Menteri Jokowi Didamprat Arief Poyuono
“Faisal Basri sebagai ekonom kurang lihai membaca indikator ekonomi kayaknya deh ya,” cetusnya kepada wartawan, Rabu (2/9/2020).
Lanjutnya, ia mengurai jika pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal III-2020 berada di angka minus (-) 3 persen, maka ekonomi tumbuh bukan resesi.
Sebab, menurutnya, ekonomi bergerak naik dari minus (-) 5,32 persen di kuartal II menjadi minus (-) 3. “Dengan demikian artinya ada progres yang yang trendnya ekonomi bertumbuh dong,” terangnya.
Namun, sambungnya, resesi ekonomi terjadi jika indeks nilai prosentase pertumbuhan ekonomi mengalami indeks minus.
Nilai itu didasarkan pada indeks minus dari pertumbuhan ekonomi yang nilainya lebih kecil dari kwartal sebelumnya.
“Mungkin jika indeks pertumbuhan ekonomi kwartal II itu minus (-) 5,32 persen dan kemudian indeks minus makin tinggi itu baru disebut resesi,” sambungnya.
Sambungnya, di kuartal III nanti, banyak prediksi menyebut bahwa ekonomi akan tumbuh 2 hingga 4 persen.
Artinya ada pertumbuhan ekonomi, hal ini menjadi sebuah optimisme bahwa perekonomian kita di era Covid-19 mulai menunjukan harapan untuk bangkit.
“Jadi sudah benar kata Pak Menko Perekonomian dong. Daripada omongan Faisal Basri sang ekonom itu," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil