Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elon Musk Dikritik Ahli Saraf Akibat Demo Tanam Chip di Otak Babi

Elon Musk Dikritik Ahli Saraf Akibat Demo Tanam Chip di Otak Babi SpaceX owner and Tesla CEO Elon Musk reacts during a conversation with legendary game designer Todd Howard (not pictured) at the E3 gaming convention in Los Angeles, California,.U.S., June 13, 2019. | Kredit Foto: Reuters/Mike Blake
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder Elon Musk baru aja melakukan gebrakan dengan memamerkan babi yang ditanam chip komputer di otaknya. Namun, hal tersebut tampaknya tak disukai semua orang. Beberapa ahli saraf malah mengkritik Musk.

Melansir dari BBC International di Jakarta, Rabu (2/9/2020) Neuralink adalah rencana yang sangat ambisius dari seorang Elon Musk untuk menghubungkan otak manusia ke komputer. Diharapkan, chip ini pada akhirnya memungkinkan orang dengan kondisi seperti penyakit Parkinson untuk mengontrol gerakan fisik mereka atau memanipulasi mesin melalui kekuatan pikiran.

Baca Juga: Elon Musk Pamer Tanam Chip Komputer di Otak Babi

Ada banyak ilmuwan yang telah bekerja di bidang ini. Tapi Musk memiliki ambisi yang jauh lebih besar daripada kebanyakan orang. Musk bahkan menyebut tentang hal ini sebagai "kognisi manusia super" karena meningkatkan otak manusia melalui kecerdasan buatan.

Demo Jumat malam yang melibatkan seekor babi bernama Gertrude ini ternyata tak membuat beberapa ahli ilmu saraf terkesan. Pusat Media Sains Inggris mengeluarkan press rilis yang mengutip tanggapan Profesor Andrew Jackson, profesor saraf di Universitas Newcastle.

"Saya tidak berpikir ada sesuatu yang revolusioner dalam presentasi tersebut, tetapi mereka bekerja melalui tantangan teknik menempatkan banyak elektroda ke dalam otak." ujarnya.

Meski demikian, Jackson mengakui implantasi robotiknya bagus.

"Tantangan terbesar adalah apa yang Anda lakukan dengan semua data otak ini. Demonstrasi ini sebenarnya cukup mengecewakan karena tidak menunjukkan apa pun yang belum pernah dilakukan sebelumnya."

Dia kemudian mempertanyakan mengapa pekerjaan Neuralink tidak dipublikasikan dalam makalah. Jurnalis BBC pun membuat cuitan di Twitter dan mengirimkan ke Elon Musk. Musk pun menjawab:

"Sayangnya, banyak orang di dunia akademis yang melebih-lebihkan nilai ide dan menyepelekan bagaimana ide tersebut membuahkan hasilnya. Misalnya, ide pergi ke bulan itu sepele, tetapi pergi ke bulan itu sulit." ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: