Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Okupansi Meningkat, OYO Luncurkan Fitur Check-in Tanpa Sentuhan

Okupansi Meningkat, OYO Luncurkan Fitur Check-in Tanpa Sentuhan Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

OYO Hotels and Homes hari ini meluncurkan fitur check-in tanpa sentuhan di Indonesia sebagai upaya untuk memperkuat protokol kesehatan dan keselamatan para tamu dan staf hotelnya. Tamu dapat melakukan check-in dan aktivitas terkait melalui perangkat pintar mereka tanpa harus berinteraksi langsung dengan staf hotel.

"Melalui fitur check-in terbaru ini, diharapkan dapat lebih memberikan rasa aman, tenang, dan nyaman bagi para tamu yang menginap di tengah pandemi ini," kata Eko Bramantyo, Country Head, OYO Hotels & Homes Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/9/2020).

Baca Juga: Perhotelan Lagi Lesu, OYO Rambah Bisnis Kedai Kopi

Sistem check-in tanpa sentuhan ini merupakan inisiatif lanjutan dari Sanitized Stay. Protokol yang diterapkan secara komprehensif pada program Sanitized Stay meliputi 1) flow operasional; 2) proses check-in dan check-out; 3) penanganan barang bawaan; 4) panduan kebersihan; 5) penanganan Covid-19 di properti; 6) SOP untuk tamu diduga Covid-19; 7) regulasi untuk tamu dan staf.

Sejak diluncurkan pada bulan Juni lalu, saat ini sebanyak lebih dari 550 properti mitra OYO di Indonesia telah mengikuti pelatihan dan menerapkan protokol tersebut sehingga mendapatkan label dan logo "Sanitized Stay" di aplikasi OYO.

Pada hari check-in, tamu akan menerima link melalui SMS, Whatsapp, atau banner contactless check-in di dalam aplikasi OYO untuk memasukkan dan melakukan proses verifikasi detail pemesanan yaitu mengisi ID Pemesanan, tanggal check-in, data diri setiap tamu yang datang, serta foto KTP tamu. Untuk memastikan proses check-in sudah selesai, tamu dapat mencari tanda "Online Check-in" pada pemesanan.

Lebih lanjut, berdasarkan data internal OYO, tingkat okupansi kini mulai menunjukkan tren positif dan meningkat sebanyak 70% dari titik okupansi terendah di bulan Mei 2020. Setiap bulannya, tingkat okupansi berangsur naik sebesar rata-rata 20% dengan 92% pemesanan selama pandemi dilakukan melalui kanal penjualan yang dikelola OYO seperti aplikasi, web, dan micro market selling OYO.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: