Namun, sambung Sara, karena mulai muncul dorongan dari para pejuang perempuan dan aktivis anti kekerasan seksual. Bahkan, ada juga yang menanyakan komitmennya untuk mendukung para korban dan penyintas jika dirinya yang selama ini menjadi figure yang memperjuangkan nasib mereka tidak memberikan contoh dan mengambil sikap.
Kemudian, kata politikus Partai Gerindra ini, dia akhirnya melihat bahwa hingga hari ini mulai bermunculan komentar yang menyalahkan gaya berpakaiannya sehingga menyebabkan pelecehan seksual terjadi. Ditambah dengan sejumlah foto dirinya sebelum mencalonkan diri sebagai serangan politik identitas.
“Mulai bermunculan komentar yang kira-kira bunyinya demikian: “ya mungkin perlu dipertimbangkan… kalau dia tidak berpakaian seperti itu hal seperti ini tidak akan muncul.” Lalu keluar juga foto yang digunakan sebagai bahan serangan politik identitas dari beberapa bulan sebelum kepastian majunya saya di pilkada Tangsel yang dikait-kaitkan seolah-olah saya melakukan pembodohan publik,” bebernya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil