Dia bahkan menyebut China memanipulasi aliran dengan cara yang tidak transparan melalui bendungan yang tidak aman.
Sementara itu, media pemerintah China, Global Times mengungkapkan keterlibatan AS di wilayah tersebut.
Bi Shihong, profesor di Pusat Studi Diplomasi Tetangga China dan Sekolah Studi Internasional Universitas Yunnan, mengatakan kepada Global Times bahwa AS berbohong tentang kerusakan di kawasan Sungai Mekong, dan hanya ingin terlibat karena alasan politik.
“Banyak dari mereka yang memproklamirkan diri sebagai peneliti AS bahkan tidak melakukan kerja lapangan di cekungan Mekong sebelum menarik kesimpulannya," kata Bi Shihong.
Kemitraan Pompeo dengan negara-negara Asia Tenggara menjadi intervensi terbaru AS di Sungai Mekong.
David Stillwell, asisten Menlu AS menuduh Beijing menggunakan 11 bendungannya di hulu sungai untuk menahan air demi keuntungannya.
Seorang duta besar AS untuk Vietnam juga menuduh China menimbun air dari Sungai Mekong.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto