Indonesia mengekspor produk keramba jaring apung ke Maladewa buatan dari PT Gani Arta Dwitunggal. Ekspor yang dikemas menggunakan tujuh kontainer tersebut senilai US$327 ribu atau Rp4,8 miliar. Pelepasan ekspor dihadiri Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Kasan, Kamis (10/9/2020).
PT Gani Arta Dwitunggal merupakan pionir industri nasional di bidang produksi sarana dan prasarana kelautan dan perikanan, pariwisata, serta perhubungan laut modern.
Baca Juga: Gak Gentar Dihantui Covid, Ekspor Udang Jatim Makin Moncer, Buktinya Ini..
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Kasan, mengatakan bahwa meskipun ekspor produk Indonesia banyak menghadapi tantangan dan dampak tekanan pandemi, pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya dan terobosan inovasi untuk tetap bisa bertahan dan mendapatkan peluang.
"Kami mengapresiasi konsistensi dan strategi PT Gani Arta Dwitunggal dalam memproduksi sarana budi daya perikanan nasional dan global melalui pengembangan inovasi produk keramba jaring apung HDPE," kata Hasan.
Kasan menambahkan, Indonesia memiliki potensi dalam meningkatkan ekspor sarana dan prasarana untuk produk perikanan guna mengoptimalkan potensi budi daya perikanan laut. Dalam mendukung sarana dan prasarana tersebut, keramba jaring apung modern produksi PT Gani Arta Dwitunggal menjadi contoh pengembangan inovasi teknologi kelautan dan perikanan modern.
"Diharapkan, pengembangan inovasi ini mampu membangun industri budi daya perikanan laut lepas di dalam negeri, tidak hanya secara global," tandas Kasan.
Keramba jaring apung tersebut menggunakan bahan Prime Grade High Density Polyethylene (HDPE) sehingga ramah lingkungan dan memiliki kekuatan tarik (tensile strength), kelenturan, ketahanan yang lebih kuat dari plastik daur ulang, serta berdaya tahan lebih lama.
Hingga 2019, PT Gani Arta Dwitunggal telah menjual lebih dari 16 ribu unit produk Aquatec di seluruh Indonesia. Selain itu, perusahaan ini telah mengekspor produknya ke Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Tiongkok, Maladewa, dan Ghana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum