Terus Merugi, Startup yang Dibeking SoftBank Ini Jual Saham Rp3 T
Akibat kondisi keuangan yang memburuk, startup penyewaan co-working space WeWork telah menjual saham mayoritas di unit bisnis China, senilai 200 juta dolar AS (sekitar Rp3 T).
Sebelum menjual saham itu ke Trustbridge Partners, perusahaan yang berpusat di New York itu telah memangkas biaya global sejak gagal IPO tahun lalu.
"(WeWork) akan mempertahankan saham minoritas di WeWork China dan akan terus menerima biaya lisensi tahunan untuk penggunaan merek dan layanan kami," begitu kata perusahaan, seperti dilansir dari CNBC Internasional, Jumat (25/9/2020).
Baca Juga: Syarat Dapat Bantuan Internet Gratis Pak Nadiem Makarim, Catat!
Baca Juga: Pemerintah Thailand Marah: Tuntut Facebook, Twitter, dan Google! Waduh, Kenapa Tuh?
Setelah mengadakan penilaian pribadi senilai 47 miliar dolar AS, WeWork hanya memiliki valuasi 2,9 miliar dolar pada Mei 2020. Sementara, bisnis WeWork di China bernilai 5 miliar dolar AS dalam putaran pendanaan 2018. Kini, 80% kepemilikan WeWork ada di tangan SoftBank.
Perusahaan itu belum mencatatkan keuntungan, tetapi membukukan kerugian bersih senilai 723 juta dolar pada paruh pertama 2020, dengan pendapatan 764 juta.
Pada April 2020, SoftBank menarik pembelian saham 3 miliar dolar AS. Namun, perusahaan itu kembali menyuntikkan modal senilai 1,1 miliar dolar AS demi menghadapi pandemi.
Sekadar informasi, WeWork memiliki 739 situs di 140 kota dan lebih dari 662 ribu total keanggotaan per akhir 2019, menurut situs perusahaan.
Di China, WeWork memulai operasi pada 2016. Saat ini, WeWork punya lebih dari 100 situs di 12 kotaengan lebih dari 65 ribu anggota di China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna