Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Politik Timur Tengah Akui Trump Kontroversial, tapi Dapat Diandalkan

Pengamat Politik Timur Tengah Akui Trump Kontroversial, tapi Dapat Diandalkan Kredit Foto: Antara/REUTERS/Joshua Roberts

Sebagai calon dari partai Demokrat, Biden selalu dikaitkan dengan mantan Barack Obama, yang kebijakannya tidak selalu disukai oleh sebagian pemimpin Arab. Pertama, negara Teluk tidak menyukai cara dia menangani perang Suriah dan menganggapnya terlalu lunak dalam menghadapi krisis.

Kemudian, cara Obama mengecam pemerintah Bahrain tentang masalah HAM dan akhirnya mereka tidak menyukai retorika pro-Arab Spring dan dukungan yang dia tunjukkan pada gerakan Ikhwanul Muslimin Mesir, yang dilarang di beberapa negara Arab.

"Kembalinya metodologi mungkin menyebabkan banyak masalah di negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC). Ini juga dikhawatirkan akan menghentikan proses normalisasi Teluk dengan Israel," ungkapnya.

"Jika Trump menang, saya berharap proses perdamaian akan berlanjut. Negara-negara Teluk telah menyadari bahwa kita dapat hidup berdampingan dengan Israel, terutama mengingat fakta bahwa kita memiliki ancaman yang sama, yaitu Iran," sambungnya.

Pada akhirnya, kata Ibrahim, publik AS yang akan menentukan siapa yang akan mengambil posisi teratas Amerika dan meskipun jajak pendapat memperkirakan malapetaka dan kesuraman bagi Trump, dia tetap optimis.

"Trump kuat dalam hal keamanan dan dia memahami apa yang baik bagi ekonomi negara. Semakin banyak orang Amerika sekarang menyadari hal ini. Jadi, jangan heran jika dia memenangkan perlombaan itu," tukasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: