President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan bahwa PT Angkasa Pura II (Persero) menghadapi tantangan pandemi Covid-19 dengan menjalankan strategi Business Survival. Hasilnya, perusahaan negara yang mengelola 19 bandara di Indonesia itu berhasil menghemat hingga Rp1,8 triliun pada kuartal ke-3 tahun 2020.
"Dari anggaran biaya operasional yang sudah disiapkan pada awal tahun ini, kami dapat melakukan penghematan sekitar Rp1,8 triliun. Penghematan merupakan salah satu kunci dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19," kata Awaluddin dalam keterangan tertulis, Rabu (7/10/2020).
Baca Juga: Angkasa Pura II Bangun Pusat Komando Media Sosial
Penghematan yang dilakukan perseroan di 19 bandara misalnya adalah penggunaan air dan listrik. Sepanjang April–September 2020, perseroan dapat menghemat konsumsi air hingga 56% dari yang dianggarkan pada awal tahun. Sementara itu, penggunaan listrik dapat dihemat sebesar 42,75%.
Adapun di Bandara Soekarno-Hatta, efisiensi dilakukan dengan penyesuaian pola operasional. Saat ini, Bandara Soekarno-Hatta beroperasi melayani traveler di Terminal 2D, 2E, dan Terminal 3. Sementara itu, melihat tren penerbangan yang ada, Terminal 1 dan Terminal 2F tidak melayani penerbangan untuk sementara waktu.
Awaluddin menuturkan, secara umum, anggaran tahun ini bisa dihemat dari efisiensi operasional untuk fasilitas nonprioritas. Di sisi lain, fasilitas prioritas untuk kepatuhan 3S+1C tetap dioperasikan secara penuh.
"Penyesuaian pola operasional dilakukan di bandara-bandara PT Angkasa Pura II dengan tetap memperhatikan aspek pelayanan, keamanan, dan keselamatan penerbangan," tutur Awaluddin.
Awaluddin juga mengatakan, program capex disbursement perseroan juga berjalan lancar. Melalui program ini, capex yang ditetapkan sebesar Rp7,8 triliun pada awal tahun ini ditekan menjadi hanya Rp712 miliar.
Capex tahun ini kemudian hanya difokuskan untuk proyek yang bersifat multiyears, pemeliharaan fasilitas guna menjamin keamanan, keselamatan, pelayanan, serta perencanaan desain Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta.
Kemudian, PT Angkasa Pura II juga fokus pada manajemen arus kas (cash flow management) dengan memperhatikan serta menyeimbangkan aliran cash in dan cash out.
Seperti diketahui, strategi business survival diaktifkan PT Angkasa Pura II sejak April 2020 sampai sekarang. Strategi tersebut memiliki tiga program, yakni penghematan (cost leadership), penyesuaian terhadap belanja modal (capex disbursement), dan memperketat manajemen arus kas (cash flow management).
Adapun hingga kini ketiga program tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan sampai Q3/2020 ini memberikan dampak terhadap pencapaian kinerja EBITDA perseroan yang masih positif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: