Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eh Buset! Harga Mikrofon yang Dimatikan Puan Maharani Setara Fortuner!

Eh Buset! Harga Mikrofon yang Dimatikan Puan Maharani Setara Fortuner! Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rapat paripurna pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi UU Cipta Kerja yang diselenggarakan di Gedung MPR/DPR, Senayan, Senin (5/10/2020) lalu yang dipimpin oleh Azis Syamsuddin dan didampingi Ketua DPR RI Puan Maharani, diwarnai beberapa drama, seperti aksi walk out (WO) dari Fraksi Partai Demokrat.

Anggota Fraksi Demokrat, Benny K Harman kembali menjelaskan mengenai aksi mereka tersebut. "Sikap kami bukan datang tiba-tiba. Sejak awal sudah dikemukakan dengan tegas," ungkap Benny, Kamis (8/10/2020).

Dalam rapat ini hadir secara fisik beberapa menteri terkait seperti Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah, Memkumham Yasonnal Laoly, dan Menteri ESDM, Arifin Tasrif.

Baca Juga: Ngaku Bisiki Puan Matikan Mikrofon, Azis Pandai Bersilat Lidah

Sebelum aksi WO dari fraksi Demokrat, momen Ketua DPR RI Puan Maharani mematikan mikrofon Irwan memang langsung menarik perhatian, tidak hanya sesama anggota DPR tetapi juga publik. Sebab, suara Irwan menghilang saat sedang berbicara mengenai pandangannya terhadap RUU Cipta Kerja.

Terlihat Puan Maharani tengah berdiskusi dengan Pimpinan Rapat Azis Syamsudin, yang akhirnya ia memutuskan untuk mematikan mikrofon. Tahu mikrofonnya dimatikan, Irwan menyatakan kekecewaannya terhadap kejadian itu. Sebab, menurutnya, aspirasi rakyat yang sedang ia sampaikan akhirnya tidak terjadi, lantaran terhambat insiden mikrofon mati

Sementara itu, menurut Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar, menjelaskan, pimpinan sidang hanya menjalankan tugas untuk menjaga ketertiban peserta rapat saat menyampaikan pendapat.

"Semua diberikan waktu untuk berbicara, bergantian. Jika sampai dimatikan mikrofonnya, itu hanya untuk menertibkan lalu lintas interupsi; pimpinan punya hak mengatur jalannya rapat," kata Indra.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: