Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Pendidikan di Masa Pandemi, Bodrex Gandeng Wakaf Salman ITB

Dorong Pendidikan di Masa Pandemi, Bodrex Gandeng Wakaf Salman ITB Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memasuki masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) aktivitas sekolah tetap belum normal. Sekolah masih harus memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan sistem online. Sayangnya, sistem PJJ ini masih terhambat karena kepemilikan fasilitas belajar online (smartphone maupun kuota) yang masih rendah.Berdasarkan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) 50% lebih siswa tidak memiliki smartphone, data tersebut didapatkan dari Kemendikbud yang telah merilis input nomor ponsel siswa di data pokok pendidikan (dapodik).

Terpanggil dari hal tersebut, Bodrex yaang merupakan salah satu merek produk health care PT Tempo Scan Pacific Tbk melakukan kerja sama dengan Wakaf Salman ITB yang merupakan Lembaga yang telah memiliki pengalaman untuk penyaluran donasi untuk membantu anak-anak sekolah tingkat SD dan SMP yang berasal dari keluarga dari kondisi sosial ekonomi lemah agar dapat terus belajar di tengah Pandemi COVID-19.

Program #BODREXMERAHPUTIHBERBAGI dari bodrex akan berkolaborasi dengan program GARUDA (GAdget untuk guRU Dan siswA) dari Wakaf Salman untuk mengumpulkan donasi berupa smartphone layak pakai dan juga donasi berupa uang.Selain menggalang donasi, bodrex juga turut berpartisipasi langsung dalam menyediakan paket smartphone dan kuota internet untuk siswa/i yang membutuhkan.

Baca Juga: Cara Dapat Kuota Belajar Gratis Bagi Pengguna Tri

Managing Director Brand Portfolio & Communication Cosmetics, Consumers and Health Care PT Tempo Scan Pacific Tbk, Aviaska D Respati mengatakan program #BODREXMERAHPUTIHBERBAGI X GARUDA ini diluncurkan sebagai bagian dari rangkaian program kepedulian yang dilakukan dalam rangka ulang tahun ke-50 bodrex.

“Bodrex ingin memberi kembali kepada masyarakat Indonesia sebagai wujud ucapan terima kasih, karena berkat dukungan merekalah bodrex berhasil menjadi merek obat sakit kepala nomor satu di Indonesia. Melalui program ini kami mengajak masyarakat agar peduli terhadap pendidikan di Indonesia dan menggerakkan semangat berbagi. Semoga kontribusi ini menjadi bentuk dukungan bodrex dalam mendorong pendidikan di masa pandemi agar lebih banyak anak Indonesia bisa belajar online, karena merekalah ini masa depan bangsa Indonesia,” ujar Aviaska, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (8/10/2020).

Lebih lanjut Aviaska mengatakan, program #BODREXMERAHPUTIHBERBAGI X GARUDA ini akan menghimpun, mengonversi serta menyalurkan donasi berupa smartphone dan kuota internet kepada anak-anak SD dan SMP yang membutuhkan di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Penyaluran ini bekerja sama dengan Jabar Quick Response dan Lembaga One Ummah untuk area Jawa Barat, dan Gerak Bareng Community untuk area Jabodetabek.

Baca Juga: Daftar Aplikasi dan Situs yang Bisa Kamu Buka Pakai Kuota Belajar

Kriteria penerima donasi program ini adalah anak-anak sekolah yang berdomisili di area Jabodetabek dan Jawa Barat; diutamakan untuk kawasan zona merah; anak sekolah tingkat SD dan SMP (diutamakan SD kelas 3 keatas); serta diutamakan untuk anak sekolah yang yatim dan berasal dari keluarga dari sosial ekonomi lemah/dhuafa.

Corporate Secretary and Operational Manager Wakaf Salman ITB Ryan Faisal menambahkan, pihaknya mendukung inisiatif bodrex karena memiliki visi dan misi yang sama, melihat banyaknya anak-anak sekolah yang tidak mempunyai fasilitas smartphone yang layak untuk belajar online. Namun hal ini juga perlu dukungan dari masyarakat Indonesia untuk semakin peduli dengan dunia pendidikan. Salah satunya adalah dengan menyumbangkan smartphone layak pakai atau uang tunai pada program #BODREXMERAHPUTIHBERBAGI X GARUDA ini.

“Program ini akan berlangsung dari Oktober hingga Desember 2020. Harapannya ingin menggerakkan semangat berbagi untuk sesama dalam proses penanganan pandemi khususnya di sektor pendidikan dan untuk mendorong munculnya program-program lain yang dapat mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),” ujar Ryan.

Baca Juga: Belajar Online Dikeluhkan, Nadiem Diminta...

Bagi masyarakat yang ingin mendonasikan smartphone-nya harus mempunyai kriteria sepoerti, smartphone yang akan didonasikan telah didukung dengan jaringan 3G/4G; dilengkapi dengan charger; kondisi layar smartphone masih dalam keadaan baik dan dapat terlihat jelas, tidak retak atau pecah; fitur kamera smartphone masih berfungsi dengan baik dan dapat mengunduh dan menjalankan aplikasi seperti Whatsapp, Zoom dan Youtube.

Dion Wiyoko sebagai seorang publik figure ikut mengapresiasi program yang mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi anak-anak sekolah yang mengalami keterbatasan karena faktor sosial ekonomi.

“Program ini menjadi kesempatan bagi kita untuk turut serta memberikan kontribusi dan menunjukkan kepedulian pada pendidikan anak Indonesia ditengah masa pandemi. Harapannya ini akan menginspirasi lebih banyak orang karena bila hanya seorang diri maka tidak bisa berdampak banyak. Tapi semakin banyak orang berpartisipasi melalui program ini, sebesar apapun andil mereka akan terkumpul menjadi hal yang berarti untuk pendidikan adik-adik kita yang sekarang masih mengalami kesulitan karena tidak memiliki fasilitas belajar online,” kata Brand Ambassador bodrex ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: