Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Lawan Mantu Jokowi di Pilkada Medan Tak Memuaskan

Kinerja Lawan Mantu Jokowi di Pilkada Medan Tak Memuaskan Kredit Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Warta Ekonomi -

Kinerja petahana Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, dianggap tak memuaskan alias memble selama lima tahun memimpin. Warga secara umum menginginkan ada perubahan pada Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Medan 2020.

Ketidakpuasan masyarakat Kota Medan ini tercermin dari hasil survei Media Survei Nasional (Median) periode 1 hingga 10 Oktober 2020 dengan jumlah sampel 1.000 responden.

Seperti diketahui, Pilwalkot Medan akan diikuti 2 pasangan calon (paslon). Paslon nomor urut 01 adalah calon petahana Akhyar Nasution-Salman Alfarisi. Pasangan ini diusung Partai Demokrat dan PKS.

Sedangkan paslon nomor urut 02 Bobby Alif Nasution-Aulia Rachman. Bobby adalah menantu Presiden Jokowi. Pasangan Bobby-Aulia diusung PDIP, Gerindra, Golkar, PAN, PPP, Nasdem, Hanura, dan PSI.

Baca Juga: Sujiwo Tejo Titip Pesan ke Jokowi, Minta Gibran & Bobby Mundur

Peneliti Median, Rico Marbun, mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei lembaganya, ada 12 dari 14 bidang pemerintahan di era Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang tidak berhasil memuaskan masyarakat.

Ke-12 bidang itu adalah pengangguran dan lapangan kerja, fasilitas umum, pelayanan kesehatan, infrastruktur jalan, birokrasi, pendidikan, keamanan dan ketertiban, penyaluran bansos, kebersihan atau sampah, banjir, masalah sosial, dan ekonomi masyarakat.

"Dalam survei, kami menanyakan dua hal kepada responden. Pertama, apa kelebihan Pemerintah Kota (Pemkot) Medan selama ini. Kedua, apa kekurangan Pemkot Medan dengan menjabarkan 14 bidang yang dianggap penting," ujarnya.

Saat diperdalam lagi, dari 12 bidang tidak memuaskan masyarakat itu, lima bidang di antaranya menorehkan angka ketidakpuasan tertinggi.

Pertama, pengangguran dan lapangan kerja, dengan ketidakpuasan sebesar 80,9 persen. Kedua, ekonomi masyarakat (76,4 persen). Kemudian ketiga, masalah sosial seperti anak jalanan, pengemis, dan sebagainya (76,2 persen). Keempat, banjir (66,9 persen). Kelima, kebersihan atau sampah (62,8 persen).

Menurut Rico, banyak bidang pemerintahan mendapat penilaian tidak puas dari masyarakat. Ini mengindikasikan adanya harapan warga Medan terkait pembaharuan dan pembenahan kinerja Kota Medan. Sehingga kinerja ke depannya diharapkan lebih baik lagi.

"Setidaknya isu pembaharuan dan pembenahan kinerja Pemkot Medan akan jadi isu berharga untuk diperhatikan," ujarnya.

Dari surveinya, Rico menyebut masyarakat Medan hanya puas pada bidang angkutan umum dan fasilitas listrik saat pemerintahan Akhyar Nasution.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: