Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Garuda Indonesia Putus Kontrak 700 Karyawan!

Garuda Indonesia Putus Kontrak 700 Karyawan! Maskapai nasional Garuda Indonesia didukung oleh Yayasan Artha Graha Peduli meluncurkan desain mask livery (livery pesawat dengan masker) terbaru bertajuk "Indonesia Pride" pada armada B737-800 NG desain karya Jailani pemenang kompetisi “Fly Your Design Through the Sky” tahap pertama yang diselenggarakan pada periode 1 Oktober 2020 hingga 9 Oktober 2020 lalu. | Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Maskapai penerbangan pelat merah Garuda Indonesia memutus kontrak sekitar 700 pekerjanya. Pemutusan kontrak dilakukan setelah para pekerja itu dirumahkan tanpa gaji sejak Mei 2020 lalu.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan, kebijakan putus kontrak tersebut bakal berlaku mulai 1 November 2020 mendatang.

Baca Juga: Garuda Indonesia Terapkan Kebijakan Stimulus Subsidi PJP2U

"Sehubungan dengan informasi mengenai pemutusan hubungan kerja yang dilakukan Garuda Indonesia terhadap sejumlah karyawan, perlu kiranya kami sampaikan bahwa pada dasarnya kebijakan yang diberlakukan adalah penyelesaian lebih awal masa kontrak kerja karyawan dengan status tenaga kerja kontrak," kata Irfan dalam keterangan tertulis, Selasa (27/10/2020).

Pemutusan kontrak pada ratusan karyawan tersebut diambil sebab maskapai telah lama terimbas turunnya permintaan layanan penerbangan karena adanya pandemi Covid-19. Meski begitu, Irfan memastikan pihaknya akan tetap memenuhi seluruh hak karyawan yang terdampak sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk pembayaran di awal atas kewajiban perusahaan terhadap sisa masa kontrak karyawan.

"Kebijakan tersebut merupakan keputusan sulit yang terpaksa kami ambil setelah melakukan berbagai upaya penyelamatan untuk memastikan keberlangsungan perusahaan di tengah tantangan dampak pandemi Covid-19," katanya.

Irfan mengatakan, sejak awal kepentingan karyawan selalu menjadi prioritas utama yang selalu dikedepankan maskapainya. Ketika maskapai lain mulai mengimplementasikan kebijakan pengurangan karyawan, maskapai pelat merah tersebut masih terus berupaya mengoptimalkan langkah strategis guna memastikan perbaikan kinerja perusahaan demi kepentingan karyawan dan masa depan bisnis Garuda Indonesia.

"Namun demikian, pada titik ini, keputusan berat tersebut terpaksa harus kami tempuh di tengah situasi yang masih penuh dengan ketidakpastian ini. Kami turut menyampaikan rasa terima kasih kepada karyawan yang terdampak kebijakan ini atas dedikasi dan kontribusinya yang telah diberikan terhadap perusahaan hingga saat ini," katanya.

Irfan menuturkan, pandemi Covid-19 ini memberikan dampak jangka panjang terhadap kinerja perusahaan. Buktinya, sampai saat ini kondisi perusahaan belum juga menunjukkan perbaikan yang signifikan.

"Namun, kami yakini segala langkah dan upaya perbaikan yang terus akan kami lakukan ke depan dapat mendukung upaya pemulihan kinerja Garuda Indonesia agar dapat bertahan melewati krisis pada masa pandemi dan juga menjadi penguat fondasi bagi keberlangsungan perusahaan di masa yang akan datang," kata Irfan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: