Pastor asal Indonesia, Antonius Benny Susetyo atau yang dikenal dengan Romo Benny, mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengasosiasikan Islam dengan terorisme. Menurutnya, kekerasan, termasuk di dalamnya tindak terorisme tidak ada kaitannya dengan agama.
"Kekerasan tidak ada kaitannya dengan agama apa pun. Kekerasan itu budaya kematian. Orang yang melegalkan kekerasan tidak mengenal Tuhan karena manipulasi agama untuk membenarkan menggunakan budaya kematian," jelasnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (1/11/2020).
Baca Juga: Emmanuel Macron: Saya Paham Kemarahan Umat Islam, Tapi Prancis Tak Akan Mundur
Sebelumnya, Marcon menyatakan tidak akan menerima pembenaran tindakan kekerasan atas kebebasan berekspresi di negaranya dalam kasus pemenggalan seorang guru di Prancis setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW ke beberapa muridnya.
Dia pun menuding bahwa kaum Islamis menginginkan masa depan Prancis. Mengenai pencetakan kartun Nabi Muhammad, ia menyatakan tidak akan melarang. Baginya, itu bagian dari kebebasan berekspresi.
Romo Benny mengakui kebebasan berekspresi dan berpendapat merupakan hak asasi, tetapi tidak boleh disalahgunakan atau dimanipulasi nilai agama.
"Kebebasan berekspresi, berpendapat, adalah hak asasi yang mendasar. Namun, kebebasan tidak bisa disalahgunakan dan dimanipulasi untuk membenarkan penghinaan nilai agama yang suci," tegasnya.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi (BPIP) ini menekankan, tidak ada satu agama pun di dunia ini yang mengajarkan umatnya melakukan kekerasan.
"Tindak kekerasan itu hanya dilakukan orang yang tidak mengenal Tuhan. Setiap orang mencintai Tuhan tidak akan melakukan tindakan seperti itu," jelasnya.
Dia menambahkan, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) juga dengan tegas menyatakan bahwa penghormatan sakral dan suci dalam agama dihormati. "Ke depan, dibutuhkan konsensus bersama untuk menyepakati mengenai pentingnya penghormatan hal yang suci dan sakral dalam semua agama di dunia ini," tutup Benny.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: