Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Blackout?

Apa Itu Blackout? Petugas memeriksa meteran listrik di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta, Senin (4/5/2020). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan bahwa subsidi listrik hanya diberikan kepada masyarakat golongan rumah tangga miskin dan rentan miskin yaitu pelanggan listrik 450 VA dan 900 VA yang tidak mampu, adapun pelanggan 900 VA yang mampu dan pelanggan 1.300 VA tidak mendapat stimulus listrik. | Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto

Penyebabnya saat itu karena rusaknya salah satu alat proteksi pada electronic card di Gardu Induk Gandul, Cinere, Jakarta Selatan. Gangguan ini mengakibatkan terhentinya pasokan daya dari PLTU Suralaya, yang saat itu berbeban 1.000 MW atau sekitar 25% total konsumen Jawa-Bali. Sebagian besar beban padam, kecuali sebagian wilayah Jakarta yang dipasok PLTGU Tanjungpriok sebesar 568 MW.

Matinya listrik saat itu menimbulkan protes warga di beberapa kota. Terjadi pula kegaduhan dan kerugian yang cukup besar.

Lampu-lampu lalu lintas tak berfungsi seharian hingga menimbulkan kemacetan di beberapa titik di Jakarta. Di Bandung, listrik mati selama lima jam dan jalan-jalan kota pun macet. Pengguna kartu ATM juga kecewa karena mesin yang tak berfungsi. Bahkan, kegiatan di rumah sakit sempat terganggu sebelum generator dipasang.

Kerugian juga menghantam pelaku industri yang saat itu diperkirakan menelan kerugian hingga Rp9 miliar. Sementara itu, akibat dari blackout selama hampir 10 jam, PLN merilis kerugian hingga Rp3,5 miliar.

Blackout pada tahun 2005 pun kembali menghantam Jawa dan Bali pada 18 Agustus 2005. listrik di Jakarta dan Banten mati total selama tiga jam. Selain itu, pemadaman di sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Mati listrik ini terjadi akibat kerusakan di jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Jawa-Bali.

Pada tahun 2019, blackout juga menghantam Pulau Jawa selama berjam-jam hingga Presiden Joko Widodo turun tangan mendatangi kantor pusat PLN.

Untuk menghindari blackout terjadi lagi, PLN pun mengatur aliran listrik Jawa 7 dan Jawa 8 untuk Jawa Barat. Tujuannya agar beban listrik di Jawa Barat bisa tercukupi dengan aliran listrik tersebut. Selain itu, MRT pun disinyalir akan mampu beroperasi bila blackout terjadi lagi di kemudian hari.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: