Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Gagas Penguatan Ekonomi Halal di Forum IMT-GT

Indonesia Gagas Penguatan Ekonomi Halal di Forum IMT-GT Kredit Foto: Bea Cukai
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah mengusulkan forum kerja sama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) fokus membentuk kekuatan ekonomi halal. Usulan ini berbasiskan capaian IMT-GT yang sudah berhasil mencetak sebanyak 4.054 usaha kecil menengah (UKM) halal berorienatasi ekspor. Angka itu melampaui target yang telah ditetapkan pada 2021.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan untuk mencapaianya, pemerintah tiga negara perlu melakukan beberapa hal.

"Indonesia mengusulkan menjadikan IMT-GT sebagai kekuatan ekonomi halal di kawasan dan global. Perlu adanya pemetaan dan pengembangan strategi untuk meningkatkan industri halal di IMT-GT," kata Agus saat mewakili Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin Pertemuan Tingkat Menteri IMT-GT ke-26 secara virtual, Kamis (26/11/2020), di Bali.

Baca Juga: Sri Mulyani Bawa Kabar Bahagia: Ekonomi RI Terbaik Kedua Dunia Setelah China!

Hingga akhir Oktober 2020, IMT-GT berhasil mencetak sebanyak 4.054 UKM halal berorientasi ekspor. Jumlah tersebut melampaui target yang ditetapkan sebelumnya yaitu 3.000 UKM pada 2021. IMT-GT memutuskan menaikkan target menjadi 7.000 UKM pada akhir 2021.

Tidak hanya jumlah UKM, jumlah tenaga ahli halal juga telah melampaui target yang telah ditetapkan. Jumlah tenaga ahli halal mencapai 59.418 tenaga ahli. Angka tersebut jauh melampaui target sebesar 30 ribu tenaga ahli.

Agus mengatakan, meski tengah menghadapi pandemi, Indonesia dan negara anggota IMT-GT lainnya tetap berkomitmen untuk melaksanaan berbagai program dan kegiatan dalam Cetak Biru IMT-GT 2017-2021. Hal ini dilakukan demi mendukung pencapaian Visi 2036 yakni menjadikan kawasan IMT-GT sebagai kawasan yang terintegrasi, inovatif, inklusif dan berkelanjutan di 2036.

Salah satunya melalui penyelesaian jalan tol rute Pekanbaru-Dumai yang 25 September lalu diresmikan Presiden Joko Widodo menjadi salah satu contohnya. "Tol Pekanbaru-Dumai akan mendukung konektivitas darat di Dumai sekaligus dapat mendorong operasionalisasi konektivitas laut Dumai-Melaka dengan kapal RoRo," ujarnya.

Menurut Agus, memasuki akhir periode Cetak Biru 2017-2021, IMT-GT perlu melakukan refleksi terhadap Visi 2036. Agus menilai IMT-GT harus benar-benar dapat mengidentifikasi strategi sektor dengan target terukur dan jelas.

Ia juga mengingatkan agar tetap memperhatikan permasalahan yang terjadi saat ini seperti kesehatan global, revolusi industri, ketahanan pangan dan energi, kualitas sumber daya manusia serta sumber daya yang berkelanjutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: