Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti fakta Indonesia masih kalah dalam berbagai kategori pariwisata oleh negara-negara di level Asean. Salah satunya adalah Laboan Bajo yang menjadi destinasi wisata yang dijagokan.
Seperti alam dan petualangan, belanja, Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), kebudayaan, dan kesehatan yang dirajai oleh Thailand. Lalu kategori kuliner dikuasai oleh Filipina. Sementara, kategori hiburan dikenal Singapura. Menurutnya, Indonesia kalah karena kurang menjual.
Baca Juga: Opung Luhut Bicarakan Dosa Besar Seorang Pemimpin, Yaitu...
Padahal, menurut Menko Luhut, destinasi wisata Labuan Bajo, Mandalika, Bali, dan Toba, sangat indah. Tetapi sayangnya, keindahan tersebut kurang menjual.
"Itu karena masalah infrastruktur, keramah-tamahan. Belanja dan MICE masih (kalah sama) Thailand. Masa budaya kita kalah sama Thailand? Enggak ada cerita. Kita harus dorong kekompakan. Jangan bicara perbedaan," tandasnya.
Di sisi lain, Menku Luhut mengingatkan agar Indonesia menonjolkan sisi positif. Menurutnya, jika terjadi keributan, wisatawan enggan datang berlibur di Indonesia. Alhasil, yang paling terdampak adalah rakyat kecil yang menggantungkan diri pada sektor pariwisata.
"Gimana ciptakan lapangan kerja, gimana beramah-tamah, jangan angker kita tampilkan, kejadian akhir-akhir ini jadi buat orang ketakutan. Kalau orang takut datang kemari, yang akan rugi rakyat kecil. Jadi sebagai pemimpin kita harus berikan kedamaian, ketenangan, dan kesan kau datang kemari, kau pasti kita jamin," kata Luhut.
Sementara itu, Luhut pun mengajak seluruh stakeholder terkait untuk membuat pariwisata Indonesia makin nyaman. Salah satunya dengan kebersihan. Luhut mencontohkan, banyak kemajuan di Labuan Bajo dan Mandalika.
"Mungkin kota pertama di Indonesia nanti Labuan Bajo yang nggak ada kawat telepon-telepon di atas itu. Itu kerja keras timnya Pak Gubernur dengan Pak PUPR," kata Luhut.
Menurut Luhut, hal itu akan mempercantik lokasi wisata. Luhut kemudian menyarankan agar tidak ada kabel-kabel di atas tempat wisata. "Semua pembangunan daerah wisata kita sarankan kabel-kabel tidak ada di atas semua ducting di bawah sehingga kelihatan kebersihannya," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: