Oposisi tunggal yang diperankan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendapat sanjungan dari pemerintah. PKS disebut sebagai aset demokrasi di Indonesia.
Hal itu ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, seperti dilansir dari PKSTV.id. Luhut berharap PKS terus memberikan teladan dalam demokrasi di Indonesia.
"PKS hari ini adalah salah satu partai terbesar di republik ini. Rasanya tidak berlebihan jika PKS kita sebut aset bagi demokrasi kita," ujarnya.
Baca Juga: Luhut Bilang Jangan Berlebihan Periksa Edhy, Ini Tanggapan KPK
Luhut pun berharap, partai yang dipimpin Ahmad Syaikhu itu terus konsisten memberikan kritikan dan saran pada pemerintah.
"Karena penting untuk memberikan contoh, teladan bagi bangsa kita. Kerukunan dan persaudaraan," sebutnya.
Pernyataan Luhut ini, merupakan bagian ucapan selamat atas gelaran Musyawarah Nasional V PKS, yang digelar selama periode 26-29 November 2020 di Hotel Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Bandung, Jawa Barat. Di Munas ini, Luhut berharap agar PKS terus membantu pemerintah melawan pandemi Covid-19.
"Saya berharap di Munas V ini mampu memberikan gotong-royong kita semua. Apalagi di situasi pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 ini kita bisa menjaga satu sama lain," katanya.
Baca Juga: Politikus PKS Ini Ngakunya Sudah Pernah Ingatkan Edhy Tak Serampangan
Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Perhubungan ini juga mengomentari ihwal tema Munas V PKS, yaitu Bersama Melayani Rakyat. Dia berharap tema ini bukan hanya sekadar tema, tetapi juga diterapkan.
"Saya merasa ini bukan sekadar tema dalam Munas. Namun bisa diwujudkan dengan bukti-bukti nyata oleh para pengurus dan para simpatisan PKS," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: