Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tarif Pesawat dan Daging Ayam Biang Kerok Inflasi November

Tarif Pesawat dan Daging Ayam Biang Kerok Inflasi November Aktivitas jual beli di Pasar Agung, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (11/6/2019). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Mei 2019 sebesar 0,68 persen secara bulanan (mom) atau 3,32 persen secara tahunan (yoy), sehingga inflasi Januari-Mei 2019 tercatat 1,48 persen. | Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, indeks harga konsumen sepanjang bulan lalu naik atau mengalami inflasi. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto mengatakan bahwa kenaikan harga daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, bawang merah hingga tarif angkutan udara menjadi pemicu inflasi pada November 2020 sebesar 0,28%.

Setianto menjelaskan, kenaikan daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,08% dan 0,04% kepada kelompok bahan makanan pada November.

"Sementara komoditas yang dominan memberikan andil sumbangan deflasi adalah beras dan daging sapi masing-masing sebesar 0,01%," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/12/2020).

Baca Juga: Laju Inflasi Berlanjut, November Naik ke 0,28%

Selain itu, kenaikan tarif angkutan udara ikut memberikan andil inflasi sebesar 0,03% pada kelompok transportasi. Kenaikan harga bimbingan belajar juga ikut memberikan andil terhadap inflasi untuk kelompok pendidikan sebesar 0,01%.

Dengan tingkat inflasi pada November tercatat sebesar 0,28%, laju inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,23%, sedangkan inflasi tahun ke tahun (November 2020-November 2019) sebesar 1,59%.

Setianto mengungkapkan bahwa dari 90 kota IHK, 83 kota mengalami inflasi, dan tujuh kota mengalami deflasi. Untuk inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,15% dan terendah terjadi di Bima sebesar 0,01%.

"Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar -0,22% dan terendah terjadi di Meulaboh, Palopo sebesar -0,01%," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: