Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Idris Ngomong Bagus-bagus Soal Perkembangan Depok, Pradi: Tak Sesuai Fakta

Idris Ngomong Bagus-bagus Soal Perkembangan Depok, Pradi: Tak Sesuai Fakta Kendaraan bermotor berjalan tersendat dalam kemacetan di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat, Rabu (21/3). Serangkaian rekayasa lalu lintas yang diterapkan Pemkot Depok, seperti pemberlakuan Sistem Satu Arah (SSA) serta pembagian Lajur Cepat dan Lajur Lambat bagi angkot dan sepeda motor belum mampu menyelesaikan permasalahan kemacetan di Kota Depok, terlebih saat jam sibuk. | Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, langsung menyinggung kinerja rivalnya, Mohammad Idris yang merupakan kubu petahana dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam debat putaran ketiga, Jumat 4 Desember 2020. Menurutnya, selama ini Idris tidak menyampaikan argumen berdasarkan fakta.

Pradi mengatakan, tema debat hari ini tentang kerukunan sosial demografi dan lingkungan hidup. Ini adalah hal yang penting dan harus didapatkan solusi-solusi cerdas agar memiliki masa depan dan harapan yang baik.

“Namun saya selama hampir 15 tahun dan bahkan lima tahun terakhir rasanya pembangunan ini tidak dilaksanakan dengan baik,” ujarnya saat membuka debat yang disiarkan di tvOne.

Dalam dua kali debat, kata Pradi, pasangan calon (paslon) nomor 2 begitu banyak menyampaikan retrorika-retrorika penghargaan yang tidak dirasakan oleh warga masyarakat.

“Untuk hal-hal yang tidak dilakukan saya mendengar sendiri pada saat debat kedua disampaikan saat itu ada pembangunan-pembangunan balai rakyat termasuk juga lapangan sepak bola,” katanya

“Namun ternyata itu dibangun sudah hampir 20 tahun yang lalu, maka pada debat kali ini kita ingin fakta-fakta yang pada akhirnya ke depan mampu menjadi solusi buat Kota Depok yang kita cintai,” timpalnya lagi.

Pradi juga menyinggung soal kemacetan dan persoalan pendidikan, kesehatan serta tenaga kerja.

“Kita sering mendengar adanya perbedaan, namun nampaknya ini harus kita selesaikan. Pertanyaan panelis pada debat kedua sesungguhnya telah menunjukkan situasi Kota Depok yang tidak dikelola dengan baik.”

Saat ini, lanjut Pradi, Kota Depok butuh pemimpin yang satu kata dengan perbuatan, bukan pemimpin yang sibuk berwacana, senang mengoleksi ucapan dengan singkatan-singkatan.

“Warga Depok yang saya cintai dan saya banggakan. Kami Pradi Supriatna-Afifah Alia nomor urut 1 hadir menawarkan perubahan, berkomitmen untuk mengenai Kota Depok selama lima tahun kedepan untuk membuat semua modern,” ujarnya

Untuk diketahui, Pilkada Depok diikuti oleh calon wali-wakil wali kota Depok Pradi Supriatna-Afifah Alia dari nomor urut satu. Pasangan tersebut diusung oleh Gerindra, PDIP, Golkar, PKB, PSI dan PAN.

Sedangkan kubu petahana, menyodorkan calon wali-wakil wali kota Depok, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono. Pasangan nomor urut dua itu berada dalam gerbong yang diusung oleh PKS, PPP dan Demokrat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: