Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Buahnya Korupsi Bansos, Bu Megawati Bakal Ngomong Comberan Nggak Seperti Prabowo?

Anak Buahnya Korupsi Bansos, Bu Megawati Bakal Ngomong Comberan Nggak Seperti Prabowo? Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik Rocky Gerung mengaku pihaknya masih menunggu komentar Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, terkait dugaan kasus korupsi bansos Covid-19, yang menjerat kadernya ang juga Menteri Sosial atau Mensos Juliari Batubara.

Diketahui, Juliari ditetapkan sebagai tersangka lantaran menerima suap bansos covid-19 untuk wilayah Jabodetabek Tahun 2020.  Baca Juga: Huru-Hara Anies Baswedan-Habib Rizieq, Rocky Gerung: Mahfud yang Punya Gara-Gara

Bahkan, dari kasus yang menjeratnya, Juliari sampai tega menerima fee Rp10 ribu per paket sembako dari nilai Rp300 ribu, dengan total fee yang sudah diterima sebesar Rp17 miliar. Baca Juga: Puja-puji Rocky Gerung ke Gatot: Cerdik, Ahli Strategi

Karena itu, Rocky Gerung mengaku sangat menanti komentar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ia mengaku penasaran akankah Megawati akan menyebut Mensos Juliari diangkat dari comberan, seperti halnya sikap Prabowo Subianto atas Edhy Prabowo.

“Skornya 1-1 antara Hambalang dan Teuku Umar. Draw. Buat Jokowi 2-0. Tinggal kita lagi tungu, apa yang akan diucapkan Ibu Mega, apa dia akan bilang saya angkat dia dari kolam dan ternyata ini dia lakukan ke saya. Kita tunggu reaksi Ibu Mega,” cetus Rocky dalam Youtube-nya, seperti dilihat, Senin (7/12/2020).

Menurut dia, hal tersebut sangat penting dinanti. Sebab, jika bicara korupsi di PDIP, sudah bukan hal yang aneh lagi, lantaran berita itu kerap disampaikan dari berbagai daerah.

Selain itu, ia pun menyinggung ditangkapnya Mensos Juliari dan Menteri KKP Edhy Prabowo, adalah bukti partai politik selama ini tak menanamkan akal sehat antikorupsi di tiap rapatnya.

Sebaliknya, Rocky menyebut yang terjadi saat ini seakan justru merencanakan bagaimana bisa menilep dana-dana milik negara.

“Ini betul-betul pendangkalan public etis,” katanya.

“Ini merampok uang negara yang sudah diurus di APBN, dan negara dalam keadaan darurat. Riwayat apa yang ada di kepalanya. Saya anggap ini satu paket dengan kepentingan politik, karena enggak mungkin dia nekat lakukan korupsi (sendiri),” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: