Hillary Clinton Saran Electoral College Diganti, Apa Kabar Pilpres AS Selanjutnya?
Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, kembali mengusulkan agar pemilihan presiden dengan menggunakan sistem Electoral College dihapuskan.
Pada pemilu 2016 lalu, Clinton mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Demokrat. Dia memenangkan suara populer nasional, namun kalah dari Electoral College sehingga Donald Trump menang sebagai presiden.
Baca Juga: Joe Biden Dinyatakan Menang, Vladimir Putin Langsung Kirim Ucapan Selamat
Dalam Pemilu 2020 ini, Hillary didampingi suaminya yakni mantan presiden Bill Clinton, memberikan suaranya untuk Joe Biden dan pasangannya Kamala Harris. Clinton merupakan salah satu elector dari negara bagian New York.
Dilansir dari Sputniknews, Selasa, 15 Desember 2020, dalam cuitannya lewat akun Twitter @HillaryClinton, dia menyampaikan pendapat bahwa presiden harus dipilih dengan suara populer.
Usulan untuk menghapus sistem Electoral College yang terdiri dari 583 pemilih berdasarkan suara populer negara bagian, dimulai sejak 2016. Saat itu, Hillary Clinton memenangkan suara populer dengan hampir tiga juta suara, namun terpaksa harus menyerahkan kemenangan kepada Donald Trump.
Setelah kekalahannya itu, Hillary Clinton yang sebelumnya telah diproyeksikan oleh jajak pendapat dapat mengalahkan Trump, berusaha menjelaskan hasil pemilu dan menyebut kekalahannya disebabkan badan Electoral College yang misterius.
"Saya pikir itu perlu dihilangkan. Saya ingin melihat kita melangkah lebih jauh," ujar Hillary Clinton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: