Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Viral Ramalan Pendeta Amerika Sebut Kiamat Terjadi Sebelum Perayaan Natal

Viral Ramalan Pendeta Amerika Sebut Kiamat Terjadi Sebelum Perayaan Natal Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Washington -

Sebuah teori konspirasi liar muncul kembali yang menyatakan dunia akan berakhir hanya beberapa hari sebelum Natal. Teori ini muncul berdasarkan pada peristiwa bersejajarnya dua planet saat titik balik matahari musim dingin dan menandai akhir hari.

Inilah yang diyakini oleh Pendeta Evangelis dan Youtuber Paul Begley yang telah dikenal dengan klaimnya yang aneh atas kiamat .

Baca Juga: Pilpres di Ambang Konflik, Skenario Kiamat yang Ditakutkan Rakyat AS Terwujud?

Dalam peringatan terbarunya mengenai akhir dunia, Bagley mengatakan bahwa kiamat akan melanda pada 21 Desember atau minggu depan. Lucunya, hari itu bertepatan dengan hari ulang tahun bintang internet itu.

Ahli teori konspirasi itu menganggap bahwa hari kiamat tinggal menghitung hari berdasarkan bukti yang ditemukan di kalender suku Maya. Ia juga merujuk pada orbit planet Yupiter dan Saturnus sebagai alasan di balik peringatan anehnya.

"Orbit Jupiter dan Saturnus berarti mereka membentuk fenomena 'planet ganda' di langit pada tanggal 21 Desember. Ini akan menjadi 'konjungsi' pertama dari keduanya sejak 1623," kata Begley.

"Dan secara kebtetulan, tanggal tersebut adalah titik awal balik matahari musim dingin, yang berarti ada tiga 'peristiwa kenabian' yang terjadi pada waktu yang sama," imbuhnya seperti dikutip dari Daily Star, Rabu (16/12/2020).

Tapi ini bukan pertama kalinya para ahli teori konspirasi menggunakan kalender Maya untuk menentukan akhir zaman.

Kembali pada tahun 2012 banyak yang memperingatkan bahwa dunia akan berakhir pada 21 Desember, saat kalender suku kuno di Amerika Tengah itu habis. Namun jelas, itu tidak terjadi.

Meski begitu menurut Begley, tanggal sebenarnya adalah delapan tahun kemudian dan hanya akan berlangsung beberapa hari sebelum Natal.

"Suku Maya sekarang mengatur ulang dan mengatakan ini pasti bisa menjadi akhir dunia seperti yang kita tahu," ujar Bagley dalam video baru di saluran YouTube-nya.

"Tentu saja, para tetua suku Maya berkata bahwa ini bisa saja menjadi akhir dunia saat ini. Mereka mungkin telah membuat kesalahan," imbuhnya.

“Yah, mereka jelas membuat kesalahan pada 21 Desember 2012, jadi mereka bilang mungkin hari ini akan menjadi akhir dunia," sambungnya.

“Dan mereka membuat prediksi jika ini bukan akhir dunia hari ini, pasti ulang tahun saya akan datang lagi. 21 Desember 2020, selama pertemuan besar ketika Yupiter dan Saturnus berada dalam jarak 0,1 derajat satu sama lain dan menciptakan bintang paling terang di langit sejak bintang Betlehem,” ucapnya.

Bagley menambahkan: “Ini akan menjadi Jupiter dan Saturnus terdekat sejak 1623 dan bahkan tidak akan sedekat itu lagi selama 500 tahun lagi."

“Jadi ini sangat langka dan akan terjadi pada titik balik matahari musim dingin," tuturnya.

“Itu akan terjadi pada 21 Desember 2020," tukasnya.

Namun, Begley sebelumnya juga telah mengumumkan nubuat atau ramalan yang belum cukup berhasil.

The Sun melaporkan bahwa ia mengatakan gerhana matahari annular pada 21 Juni lalu adalah tanda tertentu dari akhir zaman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: