Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Crazy Rich Amerika Siap Pajaknya Naik di Pemerintahan Biden

Crazy Rich Amerika Siap Pajaknya Naik di Pemerintahan Biden Kredit Foto: Antara/REUTERS/Kevin Lamarque
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para orang kaya di Amerika Serikat (AS) telah bersiap untuk menghadapi kenaikan pajak yang dijanjikan oleh Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden, menurut survey CNBC. Sebagaimana diketahui, pada masa kampanyenya, Biden berjanji bakal menaikkan pajak untuk orang berpenghasilan tinggi di New York dan California.

Dilansir dari CNBC International di Jakarta, Selasa (22/12/2020) kenaikan tarif pajak tersebut akan berlaku bagi yang berpenghasilan di atas USD400 ribu per tahun atau setara Rp5,6 miliar. (kurs Rp14.100/dolar)

Meski para orang tajir AS sudah bersiap, ternyata masih ada kemungkinan rencana itu tak terlaksana. Berdasarkan survey CNBC, hampir dua pertiga jutawan AS yakin pajak akan naik di bawah pemerintahan Joe Biden.

Baca Juga: Pandemi Hantam Bisnis Penerbangan, Bos Lion Air Terhempas dari Daftar Orang Kaya Forbes

Namun, 43% dari total 750 orang yang disurvei merasa bahwa jumlah pajak yang ditagih negara selama ini sudah terlalu banyak.

"Saya pikir orang kaya melihat pengeluaran untuk stimulus dan dampak virus, dan mereka menyadari bahwa beberapa bentuk pajak akan meningkat selama bertahun-tahun," ujar George Walper, CEO Spectrem Group.

Namun, 50% dari peserta survei mengatakan bahwa mereka merasa jumlah pajak yang mereka bayarkan sudah cukup adil. Sementara 8% sisanya mengatakan mereka membayar terlalu sedikit.

Lalu, mereka merasa ambang pendapatan pada penarikan pajak ini yakni USD400 ribu sudah cukup tepat. Bahkan, lebih dari separuh peserta survei mengatakan pemotongan pajak dari ambang USD400.000 juga hampir benar, sementara sisanya 22% dan 26% mengatakan terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Terkait kenaikan pajak ini, beberapa orang kaya AS berencana mengubah strategi investasinya, namun beberapa di antaranya tidak memiliki rencana khusus. Namun, ada sekitar 17% orang kaya AS berencana menjual sahamnya pada 2021 akibat dari potensi perubahan pajak itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: