Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

CEO Platform Kripto Ini Dituding Terlibat Peretasan yang Rugikan hingga Triliunan

CEO Platform Kripto Ini Dituding Terlibat Peretasan yang Rugikan hingga Triliunan Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Italia telah menemukan bahwa pendiri Bitgrail bertanggung jawab atas aktivitas penipuan terkait dengan peretasan platform 2018 yang mengakibatkan kerugian US$150 juta atau sekitar Rp2,1 triliun.

Francesco Firano (FF), satu-satunya direktur pertukaran cryptocurrency Bitgrail yang sekarang sudah tidak menjabat, dituduh mengambil alih dana pelanggan sebelum melaporkan pencurian crypto dari bursa menurut laporan Cointelegraph, Selasa (22/12/2020).

Baca Juga: Cryptocurrency Facebook Ganti Nama Jadi 'Diem', Apa Maknanya?

Menurut pengumuman 21 Desember oleh Polisi Pos dan Komunikasi-unit kejahatan dunia maya dari Kepolisian Negara Italia-Firano menjaga platform tetap utuh selama berbulan-bulan meskipun telah mengidentifikasi pelanggaran keamanan besar yang melibatkan cryptocurrency Nano.

"Dalam menjaga platform tetap terbuka, meskipun telah mengidentifikasi penarikan ilegal koin Nano dan tidak memberi tahu tim Nano, FF terus menarik pengguna baru, yang naik dari 70.000 menjadi sekitar 217.000 dalam beberapa bulan, mendapatkan keuntungan dari ketenaran," kata polisi dalam laporan Cointelegraph.

Firano kemudian membantah tuduhan oleh polisi, mengklaim bahwa pihak berwenang memberikan informasi palsu tentang masalah tersebut. Eksekutif tersebut juga mencatat bahwa dia tidak ditangkap oleh polisi.

Pengumuman tersebut tampaknya mengindikasikan bahwa Firano menarik 230 Bitcoin (BTC), senilai 1,7 juta euro atau sekitar US$1,9 juta (Rp27,1 miliar), pada saat itu, hanya tiga hari sebelum melaporkan pencurian Nano yang lebih besar yang terjadi pada bulan-bulan sebelumnya.

BTC dilacak ke akun pribadi Firano di platform pertukaran The Rock Trading. Sementara, pihak berwenang mencatat bahwa ada upaya untuk mengonversi uang tersebut, sebagian besar dana tetap ada di rekening perusahaan.

Pihak berwenang telah menyatakan bahwa peretas sebenarnya yang mencuri Nano tetap tidak teridentifikasi. Dalam keputusan awal, Firano dilarang memegang posisi manajerial atau melakukan aktivitas bisnis, tetapi kebebasan bergeraknya tidak dibatasi.

Berita terbaru mengikuti kontroversi bertahun-tahun seputar peretasan Bitgrail-salah satu insiden peretasan terbesar di Italia. Pada Februari 2018, Firano secara resmi mengumumkan bahwa 17 juta Nano, yang sebelumnya dikenal sebagai Raiblocks, telah dicuri melalui peretasan. Pengembang Nano kemudian memberikan komentar resmi yang menunjukkan bahwa Firano meminta buku besar altcoin diubah pada hari berikutnya setelah melaporkan peretasan.

Pada Januari 2018, Pengadilan Kepailitan Italia menghukum Firano untuk mengembalikan sebanyak mungkin aset kepada pelanggannya setelah otoritas lokal menyita lebih dari US$1 juta dalam aset pribadinya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: