Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Borong 6,4 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca, 80% Rakyat Malaysia Disuntik Gratis

Borong 6,4 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca, 80% Rakyat Malaysia Disuntik Gratis Kredit Foto: Antara/Moch Asim
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Malaysia telah menandatangani kesepakatan dengan AstraZeneca untuk mengamankan 6,4 juta dosis vaksin COVID-19. Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.

Muhyiddin juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang dalam negosiasi akhir dengan Sinovac China, CanSino Biologics dan Institut Penelitian Gamaleya Rusia, bagian dari rencana guna mendapatkan pasokan untuk mencakup lebih dari 80% populasi, atau 26,5 juta orang. Malaysia mengharapkan untuk menghabiskan $ 504,4 juta untuk pengambilan vaksin.

Baca Juga: AstraZeneca Siap Diedarkan di Malaysia, untuk 32 Juta Rakyatnya

“Angka 80% tersebut melebihi target awal kami, yaitu memvaksinasi 70% warga Malaysia,” kata Muhyiddin dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (22/12/2020).

Malaysia sedang berjuang untuk membendung gelombang baru kasus COVID-19 yang muncul pada bulan September dan mengancam pemulihan ekonomi yang baru lahir. Infeksi harian di Negeri Jiran itu mencapai rekor 2.234 pada 10 Desember, dengan kasus meletus di fasilitas perusahaan termasuk Top Glove Corp dan Karex Bhd, produsen kondom terbesar di dunia.

Pemerintah Malaysia bulan lalu juga telah memesan 12,8 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech dan memiliki kesepakatan dengan fasilitas Covax Organisasi Kesehatan Dunia. 

"Sebanyak 1 juta dosis pertama dari vaksin Pfizer akan diluncurkan pada awal Februari, kata Muhyiddin.

Muhyiddin menambahkan bahwa dia akan menjadi orang Malaysia pertama yang akan mendapatkan suntikan untuk meyakinkan orang-orang tentang keamanannya.

Artinya, 40% jaminan pasokan vaksin sudah diperoleh melalui kesepakatan bersama dengan Covax, Pfizer dan AstraZeneca,” tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: