Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Imbas Pandemi, Inflasi 2020 Catat Rekor Terendah?

Imbas Pandemi, Inflasi 2020 Catat Rekor Terendah? Pedagang menunggu calon pembeli di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (1/12/2020). Badan Pusat Statistik mencatat kenaikan harga sejumlah pangan telah memicu terjadinya inflasi pada November 2020 sebesar 0,28 persen. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis angka indeks harga konsumen (IHK) untuk Desember 2020. Angka IHK ini akan diumumkan pada pukul 11.00 WIB di Gedung BPS, Jakarta, Senin (4/1/2021).

Selain angka inflasi, BPS juga akan mengumumkan indeks harga perdagangan besar Desember 2020, perkembangan nilai tukar petani dan harga gabah Desember 2020, serta perkembangan transportasi dan pariwisata November 2020.

Baca Juga: Menanti BPS Umumkan Angka IHK November 2020

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI), berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Desember 2020 soal perkembangan harga pada Desember 2020, memperkirakan inflasi sebesar 0,36% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi 2020 sebesar 1,60%(yoy).

Penyumbang utama inflasi yaitu cabai merah sebesar 0,08% (mtm), telur ayam ras sebesar 0,06% (mtm), cabai rawit sebesar 0,04% (mtm), tomat sebesar 0,03% (mtm), daging ayam ras sebesar 0,02% (mtm), minyak goreng, jeruk, wortel, dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01% (mtm).

Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas emas perhiasan sebesar -0,05% (mtm) dan bawang merah sebesar -0,01% (mtm).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan bahwa bank sentral akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Kami juga akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," ucap Erwin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: