Ketua Umum DPD HIPPI Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, kebijakan PSBB (PPKM) Jawa dan Bali akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalanya penduduk Indonesia yang berdomisili di Pulau Jawa hampir 60%.
“PDB Nasional disumbang dari Jawa Bali dan sekitar 60,74% usaha atau perusahaan sebanyak 16,2juta berlokasi di Pulau Jawa,”katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (9/1/2021).
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Penuh Penerapan PPKM Jawa-Bali, Sampai Lakukan Hal Ini....
Ia menjelasakan, dengan begitu perekonomian di Jawa menjadi barometer terhadap perekonomian nasional. Jika aktivitas perekonomian di Jawa dan Bali mengalami penurunan maka dipastikan akan berdampak terhadap perekonomian nasional.
“Untuk itu kami dari pelaku usaha berharap kepada pemerintah agar selama PSBB Jawa Bali diberlakukan mulai tanggal 11 s/d 25 Januari 2021 daya beli masyarakat tetap terjaga karena hampir 60% pertumbuhan ekonomi kita ditopang oleh komsumsi rumah tangga,” terangnya.
Ia meminta, stimulus, relaksasi dan bantuan sosial tunai kepada masyarakat agar disalurkan tepat waktu dan tepat sasaran.Termasuk program Kartu Prakerja, subsidi gaji kepada pekerja dan bantuan modal kerja kepada UMKM dapat diteruskan dan diperluas agar mampu menjaga dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Selain itu, program yang ditujukan untuk meringankan beban pengusaha untuk mampu bertahan di masa pandemi ini juga harus segera dilakukan evaluasi. Pihaknya berharap agar berbagai stimulus dan relaksasi serta berbagai kebijakan lainnya yang telah berakhir dapat diperpanjang sampai dengan akhir tahun 2021.
“Hal itu diharapakan dapat bisa memperpanjang napas pengusaha di tengah ketidakpastian ini,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq