- Home
- /
- EkBis
- /
- Infrastruktur
Jokowi Minta Xi Jinping Kembali Ikut Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung-Surabaya
Presiden Jokowi meminta Presiden China Xi Jinping melanjutkan keikutsertaan Negeri Tirai Bambu dalam pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung- Surabaya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, keinginan Presiden tersebut sudah disampaikan langsung kepada Presiden Xi Jinping.
Baca Juga: Ini Tanggapan Xi Jinping Usai Kim Jong-un Naik Jadi Pentolan Partai Buruh Korut
Menurut Luhut, permintaan dilakukan karena investasi China di Indonesia telah memenuhi pedoman yang telah ditetapkan Indonesia.
Pedoman itu yakni, ramah lingkungan, transfer teknologi, penciptaan lapangan kerja, penciptaan nilai tambah dan model kerja sama business to business.
“Pemerintah Indonesia juga berharap dapat bekerja sama dengan China melaksanakan program pengentasan kemiskinan berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), pendidikan dan industri di Indonesia,” tutur Luhut.
Program ini dilaksanakan sebagai bentuk penyerapan keberhasilan China dalam mengentaskan kemiskinan.
“Kami harap kedua negara dapat bekerja untuk mendorong realisasi program ini,” harap mantan Menko Polhukam ini.
Dalam pertemuan Luhut dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi, di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, Selasa (12/1), keduanya juga menyaksikan penandatanganan dokumen kerja sama (Memorandum of Understanding/MoU) terkait proyek Two Countries Twin Park di Parapat, Sumatera Utara.
Menurut Luhut, kerja sama ini untuk membangun model baru industri antara Indonesia dan China. Serta membentuk dasar investasi dan perdagangan dua arah, dan memperkuat pertukaran kerja sama ekonomi dan perdagangan.
Kerja sama industri ini melibatkan Yuanhong Industrial Park dengan Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna dan Kawasan Industri Batang. Pembangunan ini diharapkan dapat menjadi model untuk kerja sama selanjutnya antara Indonesia dan China.
Ke depan, lanjut Luhut, perusahaan asal China juga dapat melakukan investasi di Indonesia, khususnya di bidang hilirisasi industri, mobil listrik dan baterai lithium. Terlebih, investasi China di Indonesia telah memenuhi 4+1 Rule of Thumb yang ditetapkan Pemerintah Indonesia.
Selain melanjutkan keikutsertaan dalam proyek itu, Luhut mengatakan, Pemerintah Indonesia juga mengundang perguruan tinggi China untuk melakukan kerja sama riset di bidang herbal dengan Indonesia.
Untuk menyambut mereka, Pemerintah sudah menyiapkan area seluas 500 hektare di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Lahan itu akan difungsikan sebagai pusat herbal dan hortikultura.
“Bukan tanpa alasan, wilayah ini dibangun karena Indonesia memiliki potensi tanaman obat herbal yang besar. Setiap tahunnya, 40 persen penduduk mengandalkan obat herbal untuk menjaga kesehatan,” ungkap Luhut.
Di lokasi itu akan didirikan area demo pertanian, kantor, tempat tinggal, guest house, laboratorium dan ladang pengumpulan plasma nutfah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: