Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Penguasa Kantor Oval, Joe Biden Pamer Tampilan Baru dengan Ornamen Anyar

Jadi Penguasa Kantor Oval, Joe Biden Pamer Tampilan Baru dengan Ornamen Anyar Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Washington -

Resmi menjadi penguasa di Kantor Oval, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memutuskan memindahkan patung Winston Churchill dan menggantinya dengan patung-patung baru.

Kantor Oval tampilan baru Biden telah memperkenalkan beberapa patung baru. Yakni patung pemimpin hak-hak sipil Martin Luther King Jr, Rosa Parks, pemimpin serikat sosialis Latino Cesar Chavez, dan Robert F. Kennedy. Tak ketinggalan serangkaian foto keluarga juga ikut berjejer bangga di belakang kursi Presiden.

Baca Juga: Mengintip Harta Kekayaan dan Gaji Joe Biden sebagai Presiden Baru Amerika

The Washington Post pertama kali melaporkan patung itu telah dipindahkan setelah surat kabar itu diberi tur ke Kantor Oval.

Diketahui, setiap Presiden AS yang masuk bebas untuk mendekorasi ulang Kantor Oval sesuka mereka.

Namun beberapa kritikus khawatir jika pemindahan patung Churchill merupakan penghinaan bagi Inggris. Termasuk menandakan hubungan yang kurang baik dari “hubungan khusus” yang telah dimulai pada Perang Dunia Kedua oleh Perdana Menteri Inggris yang legendaris.

_116612567_bidens_office640-2x-nc-002.png

Patung Churchill juga baru-baru ini menjadi sasaran aktivis Black Lives Matter di Inggris yang meyebutnya “rasis”. Patung ini pun dirusak di luar Gedung Parlemen di London.

Selain itu, ada juga kekhawatiran yang berkembang di Inggris jika Biden akan berubah menjadi sikap yang lebih ramah terhadap Uni Eropa (EU) mengingat hubungannya yang dekat dengan Irlandia.

Patung Churchill yang duduk di Ruang Oval telah dipinjamkan ke Gedung Putih oleh Kedutaan Besar Inggris. Downing Street hari ini bersikeras menyerahkan semuanya ke Biden bagaimana dia mendekorasi Gedung Putih.

Patung itu juga sempat dipindahkan oleh mantan Presiden Barack Obama saat dia menjabat pada 2016.

Barang itu kemudian dikembalikan lagi oleh saat Trump menjabat.

“Kantor Oval adalah kantor pribadi Presiden dan terserah Presiden untuk mendekorasi sesuai keinginannya,” terang Juru Bicara Resmi Perdana Menteri Boris Johnson, dikutip Daily Mail.

“Kami tidak ragu lagi tentang pentingnya Presiden Biden dalam hubungan AS-Inggris,” tambahnya.

Keputusan tersebut memicu kekhawatiran di antara beberapa anggota parlemen Inggris yang menilai itu bisa menjadi pesan kepada UE bahwa AS sekarang “tidak terlalu khawatir” tentang Inggris.

“Saya ragu hal-hal ini dilakukan tanpa alasan. Ini bisa menjadi pesan kepada orang Eropa tentang menjadi lebih pro-UE dan tidak terlalu khawatir tentang Inggris,” ungkap anggota parlemen Tory Andrew Bridgen.

“Dia ingin menunjukkan bahwa dia benar-benar berbeda dengan Trump, tetapi saya berharap dalam hubungannya dengan hubungan AS dengan Inggris, itu akan sama dengan Trump,” lanjutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: