Menciptakan tahapan proses pekerjaan agar tetap dapat berjalan sesuai trek komitmen yang disepakati, memang merupakan hal yang lumrah untuk dikedepankan. Namun demikian, menjadi suatu tantangan yang cukup besar, apabila mampu menjaga komitmen tersebut di tengah 'badai' pandemi Covid -19 yang masih melanda.
Seperti diketahui bersama, merebaknya Covid-19 memporak porandakan hampir seluruh sektor ekonomi dan bisnis, tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh belahan dunia. Banyak perusahaan terimbas akibat pandemi yang merebak luas sejak satu tahun belakangan terakhir, termasuk di dalamnya PT Rekayasa Industri (Rekind).
Perusahaan Engineering, Procurement, Construction (EPC) milik negara ini, berupaya menjaga eksistensinya dengan baik. Kualitas dan ritme kerja tetap dipertahankan, termasuk di sejumlah proyek strategis nasional yang dikerjakan Rekind. Banyak harapan yang ditanamkan agar proyek-proyek strategis itu dapat segera beroperasi maksimal guna memenuhi kebutuhan energi nasional. Saat ini ada 3 proyek strategis nasional yang Rekind terlibat di dalamnya.
Sebut saja, Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan milik PT Pertamina (Persero). Ada juga Proyek Gas Processing Facility (GPF) Lapangan Unitasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) yang juga milik PT Pertamina (Persero) dan dikelola PT PEPC di Bodjonegoro, Jawa Timur, serta Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lombok 2 x 50 MW CFSPP, milik PT PLN (Persero). Baca Juga: Erick Thohir Beberkan Anggaran Kementerian BUMN Turun Rp31,54 Triliun pada 2021
"Dalam situasi (pandemi) sekarang ini memang tidak mudah dan banyak tantangan yang harus dihadapi. Namun demikian, kami tetap berupaya agar seluruh proyek yang dikerjakan melahirkan hasil maksimal dan terbaik," tegas Dirut Rekind Alex Dharma Balen, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/1/2021).
Rekind, lanjut Alex terlahir dari semangat, kerja keras dan inovasi terbaik anak-anak bangsa. Rekind hadir guna mengurangi ketergantungan dominasi asing dalam pengerjaan proyek (EPC) di Tanah Air."Sejarah mencatat, apapun kondisi yang dihadapi Rekind tetap mampu menciptakan karya-karya terbaik bagi pengembangan pembangunan dan kemajuan bangsa," tandasnya.
Sebagai wujud dalam menjaga komitmennya di era Pandemi seperti sekarang Rekind berupaya tidak lengah. Di bawah kepemimpinan Alex Dharma Balen sejumlah aturan ketat diberlakukan, termasuk bagi karyawan yang terlibat langsung dalam kegiatan proyek. Dirinya bersama jajaran Direksi Rekind, tidak segan-segan terjun ke lapangan, untuk memantau jalannya kegiatan proyek, termasuk mengamati langkah pencegahan Covid 19.
Semua jadi sorotan. Mulai dari protokol kesehatan, menekankan pentingnya perilaku hidup bersih, hingga mengedepankan aktifitas pekerjaan sesuai metode kerja yang aman dan job safety analysis (JSA) sesuai tahapan pekerjaan, tidak luput dari pantauan.
Ketatnya komitmen yang ditetapkan itu membuahkan hasil manis untuk dikecap. Proyek-proyek strategis mampu melampaui milestone (tahapan) yang ditetapkan. Di penghujung tahun 2020 Rekind yang tergabung dalam Joint Operation (JO) di Proyek RDMP Balikpapan menyelesaikan pekerjaan Tie In untuk Fire Water Line sebanyak 5 titik dari kurang lebih 150 Tie In yang merupakan scope pekerjaan OSBL.
Tie In merupakan pekerjaan penyambungan rangkaian pipa baru yang diinstal dengan pipa existing (pipa lama). Pekerjaan ini harus selesai sesuai waktu yang ditentukan karena hal ini berhubungan erat dengan operasi existing plant.
Dalam proyek ini pengerjaan JO difokuskan pada sejumlah aspek pengerjaan. Di antaranya mengolah residu (produk dengan nilai rendah) menjadi BBM berkualitas tinggi dan meningkatkan kualitas bakar diesel/solar dengan mengurangi kandungan sulfur, sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas bensin lebih ramah lingkungan serta menghasilkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan oktan tinggi.
Melalui JO ini Rekind juga berhasil memindahkan 2 unit boiler berdimensi 15m x 12m x 19m, sesuai target dan zero accident. Boiler dengan total bobot mencapai 400 ton tersebut diangkut dengan kendaraan multiaxel. Menempuh perjalanan dari Jetty (dermaga) menuju erection point area 11 Kilang Pertamina Balikpapan, selama kurang lebih 2 jam.
“Proses ini tidak mudah. Dibutuhkan perhitungan, inovasi dan sinergi yang sangat matang dari semua tim, khususnya kami dari Rekind. Bagi Rekind menunjukkan kinerja terbaik dari seluruh unsur, mulai dari engineer hingga penunjang lainnya, dikedepankan. Dengan komitmen dan konsistensi seperti ini penyelesaian proyek sesuai dengan waktu yang telah disepakati dapat terwujud dengan baik,” tambah Edy Sutrisman, SVP Corporate Secretary & Legal Rekind.
Sebelumnya, di Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lombok 2 x 50 MW CFSPP, Rekind juga melaksanakan pengangkatan (Lifting) Steam Drum Boiler Unit #1. Progres ini merupakan milstone pertama untuk Unit Pressure Part dalam proyek yang terletak di Timur Pulau Lombok tersebut.
Menjaga dan membangun komitmen dan kekompakan tim, sangat dibutuhkan bagi kelancaraan proses kerja, terlebih lagi dalam pengerjaan proyek-proyek besar, seperti halnya PLTU Lombok CSFSP. Sebelum proses lifting steam drum boiler ini dilakukan, Rekind melalui Tim Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC) yang berkoordinasi intens dengan tim engineering memastikan struktur instalasi, terutama terkait erat dengan struktur dimensional dan non destruktif tes.
Steam Drum Boiler merupakan satu di antara sejumlah komponen penting dalam menunjang kinerja PLTU. Fungsinya, merupakan salah satu komponen pada boiler pipa air yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan (reservoir) campuran air dan uap air. Selain itu, Steam Drum juga berfungsi untuk memisahkan uap air dengan air pada proses pembentukan uap superheater.
Air yang disuplai boiler feed water pump, masuk ke boiler menuju economiser dan selanjutnya masuk ke steam drum. Dari steam drum, air dipompa oleh pompa sirkulasi boiler menuju ke raiser tube / wall tube untuk dapat mencapai fase uap saturasi.
Dari raiser tube air kembali masuk ke steam drum. Komponen di dalam steam drum memungkinkan terjadi pemisahan antara air dengan uap air, sehingga air dipompa kembali menuju raiser tube, sedangkan uap akan menuju ke pipa boiler sisi superheater. Uap saturated yang masuk ke pipa-pipa superheater dipanaskan lebih lanjut sehingga dapat mencapai uap superheater dan memenuhi syarat untuk masuk turbin uap yang menujang kinerja PLTU.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil