Kisah Perusahaan Raksasa: Tesla, Produsen Mobil yang Habis Borong Bitcoin
Perusahaan miliarder Elon Musk, Tesla inc mengumumkan pembelian Bitcoin setara Rp21 triliun pada Senin (8/2/2021). Nama Tesla pun jadi sorotan di berbagai media massa.
Tesla merupakan produsen mobil listrik Amerika Serikat yang berdiri pada 2003 berkat besutan Martin Eberhard dan Marc Tarpenning. Bagaimanakah kisahnya hingga Tesla menjadi perusahaan Musk?
Mulai 2004, Musk menyumbang lebih dari 30 juta dolar AS (sekitar Rp420,2 miliar) untuk usaha baru dan menjabat sebagai Bos Tesla mulai 2004, berdasarkan laporan dari Britannica, dikutip Selasa (9/2/2021).
Baca Juga: Beli Mobil Tesla Akan Bisa Pakai Bitcoin, yang Benar?
Baca Juga: Tesla Borong Rp20 Triliun Aset Kripto, Harga Bitcoin Meroket, Gimana dengan Ethereum?
Pada 2008, Tesla meluncurkan mobil pertama yang bertenaga listrik, Roadster. Dalam uji coba, mobil itu berjalan 245 mil dengan sekali pengisian daya--jangkauan yang belum pernah terjadi bagi mobil listrik.
Tak hanya itu, Roadster pun dapat berakselerasi dari 0-60 mil (96 km) per jam kurang dari 4 detik dan mencapai kecepatan tertinggi 125 mil atau 200 km per jam.
Saat itu, mobil listrik Tesla menempuh jarak yang membutuhkan bensin 57 km per liter.
Pada akhir 2007, Eberhard undur diri dari Tesla dan bergabung dengan dewan penasihat perusahaan. Sementara Tarpenning keluar dari perusahaan pada 2008. Musk pun menjadi CEO.
Masuk ke 2010, Tesla debut saham dan mengumpulkan sekitar 226 juta dolar AS. Kemudian menghentikan produksi Roadster dan fokus pada mobil sedan Model S yang hadir dengan 3 pilihan baterai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: