Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Tengah Konflik, Afghanistan Nyatanya Sukses Jalani Proses Vaksinasi

Di Tengah Konflik, Afghanistan Nyatanya Sukses Jalani Proses Vaksinasi Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Kabul -

Afghanistan meluncurkan kampanye vaksinasi Covid-19 yang ditujukan untuk menyuntik ratusan ribu orang pada Selasa (23/2/2021). Padahal di saat yang sama negara itu dihantui serangan hampir setiap hari oleh pemberontak.

Pemerintagh Afghanistan memutuskan dokter, personel keamanan, dan jurnalis termasuk di antara mereka yang menerima dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca. Vaksin tersebut disumbangkan oleh India pada awal bulan ini.

Baca Juga: Istri Bill Gates: Semua Orang Butuh Vaksin, Negara Kaya Jangan Egois!

"Hari ini, saya mengucapkan selamat kepada rakyat Afghanistan atas peluncuran tahap pertama vaksin Covid-19 (drive) dengan 500 ribu dosis vaksin. Ini adalah kesempatan besar bagi rakyat Afghanistan," kata Presiden Afghanistan Ashraf Ghani saat suntikan pertama dilakukan dilansir dari Arab News pada Selasa (23/2/2021).

"Kami tidak mengharapkan keajaiban apa pun, tapi mari kita bantu kampanye ini agar dilaksanakan dengan adil," ujar pelaksana tugas menteri kesehatan Afghanistan Waheed Majroh.

Afghanistan diyakini telah terpukul parah oleh pandemi Covid-19 pada tahun lalu. Tetapi lockdown terbatas dan sektor perawatan kesehatan yang bobrok telah menghambat kemampuan negara itu untuk melacak virus.

Secara resmi negara itu hanya mencatat 55.600 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan sekitar 2.430 kematian. Tetapi survei yang diterbitkan oleh kementerian kesehatan negara itu Agustus lalu memperkirakan bahwa hingga 10 juta orang, hampir sepertiga dari populasi, mungkin telah terinfeksi virus corona.

Wilayah Ibu Kota Kabul, bersama dengan daerah perkotaan di seluruh negeri, telah diguncang dalam beberapa pekan terakhir oleh ledakan Covid-19 yang sering terjadi hampir setiap hari di tengah pembicaraan damai yang penuh antara pemerintah dan Taliban.

Konflik selama beberapa dekade telah memperlambat upaya pemberian vaksin di Afghanistan, termasuk kampanye anti-polio. Apalagi sebagian besar negara di bawah kendali pemberontak membuat akses sulit bagi tim penyuntik.

Negara yang dilanda perang itu memulai program vaksinnya karena kontroversi membayangi rencana inokulasi di seluruh dunia, dengan tuduhan penimbunan dosis, kekurangan pasokan, dan sakit kepala logistik yang memperlambat pengiriman suntikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: