Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini 3 Strategi PLN Tingkatkan Pelayanan kepada Pelanggan

Ini 3 Strategi PLN Tingkatkan Pelayanan kepada Pelanggan Petugas PLN Jayapura menata pperalatan setelah memperbaiki listrik di sepanjang ruas jalan pantai Hamadi, Kota Jayapura, Papua, Kamis (7/1/2021). Pasukan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) PLN Jayapura tersebut bersiaga 24 jam secara bergiliran untuk memperbaiki listrik di ibu kota Papua tersebut. | Kredit Foto: Antara/Indrayadi TH
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisaris Utama PT PLN (Persero), Amien Sunaryadi, meminta kepada seluruh karyawan PLN termasuk anak usaha untuk bisa melayani dan menjual produk ke pelanggan. Hal ini mengingat pelanggan PLN yang jumlahnya mencapai puluhan juta.

Amien menjelaskan, saat ini tercatat ada 79 juta pelanggan PLN yang 60 juta di antaranya merupakan pelanggan rumah tangga. Sementara, jumlah karyawan PLN mencapai 44 ribu pegawai PLN dan 9 ribu tenaga kerja PKWT.

Baca Juga: Dirut PLN Beberkan soal Hak Pelanggan Listrik, Apa Saja?

"Pelanggan kita ini ada 79 juta. Ini kan banyak sekali. PLN ini perusahaan terbesar dari sisi konsumennya," kata Amien dalam Employee Gathering, Peduli dan Lindungi Konsumen: Penuhi Hak Konsumen dengan Digitalisasi Layanan, Senin (15/3/2021).

Amien menyebut ada tiga hal yang perlu dilakukan PLN untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, yakni penyaluran (delivery), kualitas (quality), dan harga (price). Dalam hal penyaluran tenaga listrik, PLN harus memastikan listrik yang diterima pelanggan 24 jam. Jangan sampai ada keluhan dari pelanggan yang hanya menerima listrik pada jam tertentu saja.

"Mungkin ada pelanggan yang bilang 'masa cuma nyala siang atau masa cuma malam saja'. Ini artinya listrik belum 24 jam. Ini penting," kata Amien.

Pada aspek kualitas, PLN juga harus bisa memastikan kualitas listrik yang diberikan maksimal. Jangan sampai ada pelanggan yang mengeluhkan listrik yang naik turun karena tegangannya tidak kuat atau listrik mati saat ada petir atau hujan.

"Kalau ini terjadi, nanti pelanggan protes karena takut peralatan elektronik mereka rusak. Kalau rusak diganti PLN enggak?" katanya.

Dari sisi tarif, biasanya pelanggan ingin tagihan listriknya tidak terlalu mahal. Artinya, tarif listrik per kwh tidak boleh terlalu tinggi. Padahal, penentuan tarif bukan dilakukan perusahaan melainkan pemerintah.

Dalam hal ini, PLN memang tidak bisa megambil sikap. Namun, tidak berarti tak ada yang bisa dilakukan PLN. Untuk itu, PLN harus bisa memberikan informasi seputar tagihan listrik dan jumlah kwh yang dipakai pelanggan tiap bulannya. Bila perlu, PLN harus bisa menyediakan layanan data tersebut untuk jangka waktu tertentu agar pelanggan bisa melakukan pembandingan penggunaan tenaga listriknya.

"Data penggunaan listrik kwh harus tersedia juga, tagihannya berapa ini harus tersedia anytime anywhere. Biar mereka puas dari sisi price ini," katanya.

PLN juga harus memberikan informasi kepada para pelanggan bila akan ada pemadaman yang dijadwalkan untuk perawatan atau pindah jaringan. Ini menjadi sangat penting bagi pelanggan untuk melakukan antisipasi.

"Kalau akan ada pemadaman karena pemeliharaan ini harus ada pemberitahuan. Matinya jam berapa sampai jam berapa," katanya.

Tiga hal tersebut yang menjadi fokus utama pelanggan dan telah dijawab dengan adanya aplikasi New PLN Mobile. Untuk itu, dia menyarankan insan PLN untuk gencar menyosialisasikan aplikasi ini agar mendapatkan pelayanan terbaik dari PLN.

"Makanya, PLN mobile ini sangat bagus suapaya konsumen puas dan ini akan ada tantangan berikutnya," kata Amien.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: