Konflik Partai Demokrat antara kubu Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dengan kubu Moeldoko semakin membara saja. Di saat api konflik Demokrat itu belum bisa dipadamkan, Rizal Ramli malah seperti ikutan melemparkan minyak.
Pasca-kubu Moeldoko menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, perang dengan kubu AHY makin terbuka. Kedua belah pihak saling serang, baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Dua hari lalu muncul perang poster hoaks pasangan Calon Presiden (Capres). Poster Puan-Moeldoko dilawan Jusuf Kalla-AHY.
Baca Juga: Demokrat Panas, Dikaitkan Poster Puan-Moeldoko, Sekarang Pasukan Jenderal Dibuat Babak Belur..
Belum beres soal poster, kemarin beredar video pernyataan istri muda pendiri Partai Demokrat, Ventje Rumangkang, Mery Kusumati. Mery menyambut gembira terlaksananya KLB Demokrat.
"Hal ini tentu ikut disambut gembira Ventje di alam yang berbeda. Karena perjuangannya dilanjutkan oleh sejumlah orang yang menggelar KLB," ujarnya.
Menurut dia, Ventje tidak ingin Partai Demokrat menjadi partai keluarga. Padahal, prinsip pendirian partai ini adalah partai terbuka. Mengakomodir para kader, tapi itu tidak terjadi.
Nah, mendengar pengakuan istri muda Ventje ini, Rizal Ramli langsung nyamber. Ekonom senior itu mengaku pernah bertemu tiga kali dengan Ventje, yang merupakan salah satu pendiri partai berlambang mercy itu. Dalam pertemuannya, Rizal mengklaim Ventje prihatin, Partai Demokrat menjadi partai milik keluarga.
"Almarhum sangat prihatin Partai Demokrat berubah dari partai terbuka jadi partai keluarga, yang makin lama makin merosot suaranya," tulis eks Menko Kemaritiman itu di akun Twitter pribadinya @RamliRizal, Jumat (19/3/2021).
Tak terima dituding seperti itu. Wakil Sekjen Partai Demokrat kubu AHY, Rachland Nashidik, angkat bicara. Menurut dia, ucapan Rizal itu sebagai bentuk pembelaan terhadap Moeldoko cs. Serupa dengan perlakuan pemerintah terhadap partainya.
"Anda bicara begini saat kami diserang oleh elemen kekuasaan. Artinya, Anda ikut menyerang, bukan sekadar memberi kritik," tandas Rachland di akun Twitter resminya @RachlandNashidik.
Dia meminta, Rizal membaca dinamika Demokrat dengan mata terbuka. "Politik bukan ruang hampa. Tapi terima kasih, setidaknya saya tahu sifat oportunis Anda," beber aktivis 98 itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: