Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ribuan Rakyat Israel Desak Netanyahu Segera Resign dari Jabatannya karena...

Ribuan Rakyat Israel Desak Netanyahu Segera Resign dari Jabatannya karena... Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memakai masker pelindung saat ia tiba untuk pengambilan suara tentang persetujuan kesepakatan normalisasi dengan Uni Emirat Arab di Knesset, parlemen Israel, di Jerusalem, Kamis (15/10/2020). | Kredit Foto: Antara/Alex Kolomoisky/Yedioth Ahronoth/POOL via REUTERS
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Ribuan warga Israel melakukan aksi demonstrasi di luar kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, Sabtu (20/3/2021) waktu setempat.

Pendemo menyerukan diakhirinya kepemimpinan Netanyahu hanya tiga hari sebelum hari pemilihan umum keempat negara itu dalam dua tahun.

Baca Juga: Waspada, Maroko Diam-diam Terima Perlengkapan Militer dari Israel

Para pengunjuk rasa berbaris di jalan-jalan yang ditutup untuk lalu lintas polisi. Mereka terekam mengibarkan bendera, menabuh drum, membunyikan klakson, dan meneriakkan kata-kata yang bergema untuk menggantikan pemimpin konservatif berusia 71 tahun itu.

Kerumunan pendemo kali ini lebih besar dari banyak protes anti-Netanyahu sebelumnya selama setahun terakhir. Media Israel melaporkan jumlahnya sekitar 20 ribu pendemo.

Meskipun Partai Likud sayap kanan Netanyahu diperkirakan akan muncul sebagai partai terbesar dalam pemungutan suara 23 Maret mendatang, jajak pendapat memperkirakan tidak ada pemenang yang jelas dengan mayoritas di parlemen atau mampu membentuk pemerintahan. Ini mirip dengan tiga pemilihan sebelumnya.

Tekanan meningkat dalam pemilihan umum terhadap Netanyahu. Seperti diketahui, PM Netanyahu sedang diadili karena korupsi dan dituduh oleh para kritikus salah mengelola pandemi virus korona.

Netanyahu berharap keberhasilan program vaksinasi Covid-19 pemerintahnya yang cepat, yang telah memungkinkan sebagian besar ekonomi terbuka setelah tiga penutupan, bersama dengan serangkaian perjanjian normalisasi dengan negara-negara Arab, akan memberinya dorongan yang dibutuhkan untuk mengamankan mayoritas di parlemen.

Netanyahu menghadapi tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, yang semuanya dia bantah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: