Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Hasan Aminuddin menambahkan, Program Gemarikan ini nawaitu-nya sederhana, yang pertama tidak dibagikan setiap bulan. Karena ini bagian dari mengingatkan masyarakat yang lupa agar belanja yang tepat dan makannya makanan yang bergizi (ikan). Yang kedua, Hasan mengingatkan kepada kita bahwa tetangga sekitar kita ada yang profesinya sebagai nelayan, sehingga belilah ikan di mereka.
Sementara Candra, perwakilan Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) ikan asap Probolinggo mengaku merasa senang dan bangga dengan Gemarikan. Menurutnya, gerakan ini bisa menjadi media promosi bagi produk UMKM lokal agar makin dikenal.
"Kami bangga bahwa produk kami dipilih untuk dibagikan pada saat kampanye Gemarikan. Mudah mudahan dari kegiatan ini produk kami lebih dikenal oleh masyarakat Probolinggo," ujar Candra.
Sebagai informasi, kendati memiliki garis pantai mencapai 55,3 km, konsumsi ikan (AKI) Kabupaten Probolinggo belum merata lantaran banyak warga yang tinggal di perbukitan dan penggunungan yang jauh dari sentra produksi perikanan. Berdasarkan data Susenas (2019), angka konsumsi ikan (AKI) Provinsi Jawa Timur sebesar 38,6 kg/kapita setara ikan utuh segar, dan AKI Kabupaten Probolinggo tahun 2019 menurut Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo mencatat sekitar 33,35 kg/kapita.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan pasokan ikan tetap aman jelang Ramadhan hingga lebaran mendatang. Bahkan, dia menegaskan KKP telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga pasokan tetap aman dan mengantisipasi tingginya harga ikan, seperti peningkatan produksi perikanan budidaya, memberikan fasilitas cold storage dan kendaraan berpendingin, pengembangan koridor logistik ikan, melakukan implementasi sistem resi gudang komoditas ikan, serta menggelar bazar atau pasar ikan murah secara online dan offline bekerjasama dengan instansi terkait.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: