Israel mengancam menjatuhkan sanksi ekonomi pada Otoritas Palestina (PA) jika terus bekerja sama dengan penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap kejahatan perang Israel yang dilakukan di wilayah Palestina .
Ancaman itu dilaporkan Arab48. “Berbagai sanksi tersebut akan mempengaruhi program ekonomi yang didanai para donor internasional,” ungkap laporan itu.
Baca Juga: Alert! Netanyahu Deklarasikan Benar-benar Cegah Negara Palestina Berdiri
Stasiun radio Israel melaporkan otoritas Israel berencana melucuti lebih banyak pejabat Palestina dari status VIP mereka, hingga membatasi kemampuan mereka untuk bepergian.
Pada Minggu, Israel mencabut status VIP Menteri Luar Negeri (Menlu) Palestina Riyad Al-Maliki sekembalinya ke Ramallah dari Den Haag melalui penyeberangan perbatasan Israel-Yordania.
Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Aviv Kohavi, mengkritik penyelidikan ICC itu dengan mengatakan Jaksa Fatou Bansouda telah melewati batas.
Bansouda mengklaim keputusan Israel itu berbahaya dari sudut pandang moral.
Kohavi menuduh Bansouda tidak menyadari komplikasi perang modern dan tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan hukum terkait perang. Kohavi bersikeras bahwa penyelidkan ICC merugikan nilai-nilai global.
“Membuka penyelidikan dalam keadaan ini tidak akan menghalangi kami karena penyelidikan seperti itu akan terpisah dari komplikasi perang modern," ungkap pejabat militer Israel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: