Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mogok Anti-kudeta Berlangsung, Ribuan Rakyat Myanmar Kini di Rumah Aja

Mogok Anti-kudeta Berlangsung, Ribuan Rakyat Myanmar Kini di Rumah Aja Para pengunjuk rasa memegang salam tiga jari selama demonstrasi di Yangon pada 6 Februari. | Kredit Foto: CNN
Warta Ekonomi, Yangon -

Ribuan orang di seluruh Myanmar melakukan pemogokan “senyap” pada Rabu (24/3/2021), sebagai lanjutan unjuk rasa menentang junta militer yang berkuasa. Gerakan menentang junta militer itu sudah berlangsung tanpa jeda selama 51 hari.

Aktivis pro-demokrasi mendesak warga Myanmar agar tinggal di rumah dan tidak melakukan kegiatan sepanjang hari. Ini adalah taktik baru yang dirancang guna menghindari respons yang makin mematikan oleh militer terhadap demonstrasi.

Baca Juga: China dan Rusia Getol Bahas Myanmar, ke Mana Arahnya?

Protes-protes telah berlangsung non-stop di Myanmar sejak pemimpin de fakto Aung San Suu Kyi dan pejabat tinggi pemerintahan sipil lainnya digulingkan dari kekuasaan dan ditahan oleh militer sejak 1 Februari.

Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan paling sedikit 275 orang telah dibunuh oleh pasukan militer sejak penumpasan terjadi.

Menurut kantor berita Myanmar Now dan Reuters, salah satu korban adalah anak perempuan berusia 7 tahun yang ditembak pada Selasa (23/3/2021) ketika ketika tentara menerobos masuk ke rumahnya di Mandalay.

Anak itu dilaporkan sedang duduk di pangkuan ayahnya ketika tentara masuk ke rumahnya dan menanyakan apakah semua anggota keluarga ada di rumah. Ayahnya mengatakan “ya”, tetapi tentara menuduh dia berbohong dan melepas tembakan yang mengenai anak perempuan itu.

AAPP mengatakan, lebih dari 2.000 orang telah ditangkap dan ditahan sejak penumpasan dimulai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: