Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masih Galau, Mungkinkah Biden Pertahankan Pasukan Kontraterorisme AS di Afghanistan

Masih Galau, Mungkinkah Biden Pertahankan Pasukan Kontraterorisme AS di Afghanistan Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Washington -

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden berupaya mempertahankan pasukan AS di Afghanistan melewati tenggat 1 Mei, kata seorang anggota parlemen AS, Adam Smith , Rabu (24/3/2021).

Upaya tersebut, kata sang anggota parlemen, dijalankan sambil AS menjajaki kesepakatan --yang menetapkan bahwa Taliban akan mengizinkan pasukan kontraterorisme AS tetap tinggal di Afghanistan saat mereka menghadapi ISIS,

Baca Juga: Tarik atau Tidak? Militer di Bawah Biden Galau Beneran Sikapi Pasukannya di Afghanistan

Smith, ketua Komite Angkatan Bersenjata Dewan Perwakilan Rakyat AS, memberikan perincian baru tentang langkah Presiden Biden dalam proses perdamaian Afghanistan yang diwarisinya dari pemerintahan Trump.

Departemen Luar Negeri menyerahkan pertanyaan-pertanyaan soal itu ke Gedung Putih.

Gedung Putih dan Pentagon belum menanggapi permintaan komentar.

Sementara itu, para pejabat AS mengatakan Biden belum membuat keputusan tentang tenggat untuk menarik pasukan terakhir AS dari konflik Afghanistan --masa perang terlama yang dijalani AS. 

Biden mengatakan akan cukup sulit untuk memenuhi batas waktu yang ditetapkan dalam kesepakatan Februari 2020 dengan Taliban.

Ketika berbicara di forum daring majalah Kebijakan Luar Negeri, Smith mengatakan dia berbicara dengan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin tentang penarikan itu.

"Saya pikir ada anggapan umum bahwa 1 Mei terlalu cepat, hanya secara logistik," katanya. "Kita punya ... hampir 3.500 tentara di Afghanistan. Sekutu kita memiliki sekitar 7.000".

"Kita tidak dapat menarik lebih dari 10.000 pasukan dengan cara apa pun dalam enam minggu," katanya.

Dia menambahkan bahwa tugas pemerintah adalah berbicara dengan Taliban agar kelompok itu mengizinkan pasukan yang dipimpin AS untuk tinggal sedikit lebih lama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: